Jelang Ramadan, Tim Satgas Pangan Banjar dan Sukabumi Sidak Pasar

Jelang Ramadan, Tim Satgas Pangan Banjar dan Sukabumi Sidak Pasar

Dadang Hermansyah, Syahdan Alamsyah - detikNews
Jumat, 03 Mei 2019 14:30 WIB
Foto: Syahdan Alamsyah
Kota Banjar - Tim Satgas Pangan sejumlah daerah di Jabar melakukan sidak ke pasar jelang Ramadan. Sejumlah bahan pangan terpantau naik.

Di Banjar, Polres bersama Dinas Perdagangan dan Kesehatan melakukan inspeksi mendadak (Sidak) di Pasar Tradisional Kota Banjar, Jumat (3/5/2019).

"Melaksanakan Sidak, pengecekan harga dan ketersediaan barang. Mengingatkan kepada pedagang jangan sampai ada tindak pidana penimbunan barang yang dapat merugikan masyarakat," ujar Kapolres Banjar Yulian Perdana kepada wartawan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam Sidak itu, ada beberapa bahan makanan pokok yang dipantau seperti beras, daging sapi, daging ayam, telur, minyak goreng, gula pasir, bawang merah, bawang putih, cabai.

"Memang ada beberapa barang yang mengalami kenaikan. Mungkin memang sekarang permintaan tinggi dan barangnya sedikit. Harga masih terjangkau," ucapnya.

Beberapa harga kebutuhan pokok yang mengalami kenaikan seperti Beras premium dari Rp 8.000 per kilogram naik menjadi Rp 8.500, minyak goreng curah Rp 11.000 per kilogram menjadi Rp 13.000 per kilogram. Daging Sapi naik dari Rp 110.000 per kilogram menjadi Rp 120.000 perkilogram.

Tim Satgas Pangan Kota Sukabumi juga melakukan sidak. Terpantau harga harga bawang putih per kilogramnya dalam satu bulan terakhir saja, mengalami kenaikan tiga kali.

"Hasil sidak kita hari ini ditemukan bawang putih mengalami kenaikan cukup tinggi tentunya ini akan kita evaluasi bersama dinas terkait untuk mengendalikan harga-harga kembali stabil," kata Kapolresta Sukabumi AKBP Susatyo di Pasar Lettu Bakri, Kota Sukabumi, Jumat (3/5/2019).

Hasil pemeriksaan stok, Susatyo juga memastikan sejumlah kebutuhan lain seperti beras telur, daging sapi dan ayam terbilang aman. "Hasil koordinasi dengan Bulog diketahui stok beras melimpah dan aman untuk tiga bulan kedepan," lanjut Susatyo.

Kenaikan bawang putih dibenarkan Ade seorang pedagang sayuran di pasar Lettu Bakri, menurutnya kenaikan dalam satu bulan ini terjadi sebanyak tiga kali.

"Sebelumnya kita menjual Rp 35 ribu perkoligram, lalu naik lagi menjadi Rp 48 ribu dan terakhir sekarang kita menjual Rp 60 ribu karena dari pemasok sendiri antara Rp 55 ribu dan Rp 57 ribu perkilogramnya," ungkap dia.

Kenaikan tersebut disebut Ade adalah hukum pasar yang biasa terjadi, minimnya stok membuat harga-harga komoditas melambung. "Karena stoknya langka ya akhirnya naik, mau bagaimana dari pemasok juga sudah jual tinggi ke pedagang," imbuhnya.

Tak hanya memantau harga, tim Satgas Pangan Kota Sukabumi pun mengambil sejumlah sampel makanan. Tim kesehatan Dinkes Kota Sukabumi Fauzan menambahkan, beberapa sampel yang diambil ialah kolang-kaling, tahu, dan bumbu makanan.

Sejumlah jenis makanan tersebut terindikasi mengandung bahan berbahaya. "Sampel itu kita ambil dan periksa di laboratorium. Mudah-muhan hasilnya memenuhi syarat kesehatan," kata Fauzan. (ern/ern)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads