Teka-teki Otak Penggerak Anarcho-Syndicalism di Bandung

Round-Up

Teka-teki Otak Penggerak Anarcho-Syndicalism di Bandung

Mukhlis Dinillah - detikNews
Jumat, 03 Mei 2019 08:57 WIB
Ratusan orang kelompok Anarcho-Syndicalism yang merusuh di Kota Bandung diamankan polisi. (Foto: Mukhlis Dinillah/detikcom)
Bandung - Massa pakaian hitam-hitam yang merusuh saat peringatan May Day di Bandung merupakan kelompok Anarcho-Syndicalism. Otak penggerak massa kelompok remaja itu diburu polisi.

Polisi saat itu mengamankan 619 orang kelompok Anarcho-Syndicalism yang melakukan aksi vandalisme dan mencoba menyusup massa buruh di Gedung Sate. Mereka digunduli dan diperiksa polisi.
Siapa otak penggerak kelompok tersebut masih teka-teki. Kabid Humas Polda Jabar Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko menegaskan polisi tengah berupaya mengungkap dalang di balik kelompok itu. Beberapa orang diperiksa intensif.

"Proses penyelidikan sudah kita lakukan untuk mencari itu (otak penggerak) salah satunya," kata Truno kepada detikcom via telepon, Kamis (2/5/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejauh ini, tersisa tiga orang diperiksa intensif karena diduga kuat melakukan perusakan. Sementara, remaja lainnya sudah lebih dulu dipulangkan.

"Setelah kita melakukan pemeriksaan awal, maka mayoritas dari mereka belum ditemukan cukup bukti atas perbuatan perusakan dan lainnya. Tetapi ada 3 orang yang masih kita dalami untuk pemeriksaan lebih lanjut," ucap Kapolrestabes Bandung Kombes Irman Sugema.
Irman menuturkan status ketiga orang tersebut kini masih terperiksa. Polisi akan melakukan gelar perkara atas kasus perusakan."Terkait keberadaan 3 orang ini. (perkara) perusakan sepeda motor," ujar Irman.

Sebelumnya, Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan massa berbaju hitam-hitam yang membuat ricuh aksi May Day merupakan kelompok Anarcho-Syndicalism. Tito menyebut kemunculan kelompok ini sebagai fenomena di kalangan pekerja di Indonesia.

"Ada satu kelompok namanya Anarcho-Syndicalism, dengan simbol huruf A. Ini bukan kelompok fenomena lokal, tapi fenomena internasional," kata Tito di gedung Rupatama Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (2/5).


Saksikan juga video 'LBH Sebut Penangkapan Massa Berbaju Hitam di May Day Tak Jelas':

[Gambas:Video 20detik]

(mud/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads