Ratusan remaja SMP, hingga perguruan tinggi ini ditangkap polisi ketika bergerak di Jalan Cikapayang dan Monumen Perjuangan Bandung. Mereka mencoba menyusup barisan buruh yang tengah longmarch menuju Gedung Sate.
Tidak hanya mencoba menyusup barisan buruh, massa juga melakukan aksi vandalisme di beberapa titik. Salah satunya di tembok SLB C-Plus, Jalan Singa Perbangsa. Ragam coret-coretan cat semprot mengotori tembok sekolah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sekelompok orang itu bukan buruh. Identitas hitam-hitam mereka ternyata ada indikasi gesekan dengan buruh. Karena mencoba menyusup," kata Kapolrestabes Bandung Kombes Irman Sugema kepada wartawan, Rabu (1/5/2019).
Ratusan remaja yang di antaranya anak di bawah umur dan perempuan itu diangkut menggunakan truk ke Polrestabes Bandung. Mereka lalu digunduli terkecuali perempuan dan dilakukan pendataan.
"Ada yang kita periksa intensif. (Penahanan) belum tahu," ungkap dia.
Setelah dikumpulkan dari dua titik, ternyata jumlah remaja yang terjaring mencapai 619 orang. Karena halaman yang terbatas, ratusan remaja itu dipindahkan malam hari ke Mako Brimob di Jatinangor, Kabupaten Sumedang.
Hingga saat ini pihak kepolisian masih mendalami asal usul kelompok termasuk motif dari aksi tersebut. Salah seorang anggota kelompok, Aji mengaku hanya ikut-ikutan seruan aksi yang beredar di media sosial.
"Tahu informasinya dari medsos, ya udah ke Bandung ikut-ikutan," tutur remaja 17 tahun itu.
'Sejarah Perayaan May Day': (mud/ern)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini