Peringati May Day di Filipina, Ribuan Demonstran Memprotes Duterte

Peringati May Day di Filipina, Ribuan Demonstran Memprotes Duterte

Novi Christiastuti - detikNews
Rabu, 01 Mei 2019 18:42 WIB
Aksi May Day di Filipina (Photo by Ted ALJIBE/AFP)
Manila - Ribuan orang di Filipina memperingati Hari Buruh Internasional atau May Day dengan menggelar aksi memprotes Presiden Rodrigo Duterte. Para demonstran membakar sebuah patung raksasa menyimbolkan Duterte sebagai bentuk protes atas kebijakan ekonomi Duterte yang berdampak pada warga miskin Filipina.

Seperti dilansir AFP, Rabu (1/8/2018), dalam aksi protes besar-besaran di dekat Istana Kepresidenan di Manila, ribuan orang membentangkan spanduk berwarna merah dan meneriakkan slogan protes mereka.

Sebuah patung raksasa yang bertanduk dan dihiasi bendera China dan Amerika Serikat (AS) -- dua negara yang berebut pengaruh di Filipina -- dibakar oleh para demonstran dalam aksi tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami terus melanjutkan seruan kepada pemerintah untuk menyediakan upah layak tidak hanya bagi kami para guru, tapi juga semua pekerja di negara ini," ucap salah satu demonstran bernama Alex Legaspi kepada AFP. Legaspi diketahui berprofesi sebagai guru selama 30 tahun.


Kepolisian setempat menyebut ada sekitar 8.200 orang yang mengikuti aksi protes secara nasional. Menurut polisi, aksi tersebut berjalan 'damai dan tertib'.

Perekonomian Filipina tercatat sebagai salah satu yang terkuat di Asia, dengan angka pertumbuhan ekonomi secara konsisten ada di atas 6 persen. Namun demikian, seperempat dari total populasi 106 juta jiwa masih hidup di bawah garis kemiskinan.

Para demonstran May Day di Filipina marah pada kegagalan Duterte untuk menindak tegas para pemberi kerja yang menyalahgunakan kontrak jangka pendek, meskipun dia telah berjanji akan memperketat aturan dalam kampanye tahun 2016 lalu. Para terus demonstran menagih janji Duterte ini.

"Seluruh pekerja dengan sistem kontrak seharusnya sekarang mulai diatur sesuai janji Presiden Duterte," ucap Mini Doringo (43), salah satu penyelenggara aksi protes.


Ekonomi menjadi isu yang sebelumnya berkontribusi dalam tingginya angka kepuasan untuk pemerintahan Duterte. Namun melonjaknya inflasi dan naiknya harga beras tahun lalu memicu gejolak politik sebelum akhirnya diatasi oleh langkah Bank Sentral yang menaikkan suku bunga dan turunnya harga minyak.

Aksi May Day di Filipina diwarnai pembakaran patung raksasa yang disimbolkan sebagai DuterteAksi May Day di Filipina diwarnai pembakaran patung raksasa yang disimbolkan sebagai Duterte Foto: Photo by Ted ALJIBE/AFP



Simak Juga 'May Day, Buruh di Jabar Gelar Long March ke Gedung Sate':

[Gambas:Video 20detik]

(nvc/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads