Aksi Hari Buruh di Monas Diwarnai Teatrikal hingga Dangdutan

Aksi Hari Buruh di Monas Diwarnai Teatrikal hingga Dangdutan

Eva Safitri - detikNews
Rabu, 01 Mei 2019 13:52 WIB
Foto: Aksi teatrikal di Hari Buruh (Eva Safitri/detikcom)
Jakarta - Massa buruh memenuhi jalan sekitar Patung Arjuna Wijaya atau Patung Kuda sejak pagi tadi untuk merayakan Hari Buruh. Perayaan ini diisi oleh berbagai macam aksi mulai dari aksi teatrikal hingga acara hiburan.

Pantauan detikcom, Rabu (1/5/2019), di Patung Kuda, lebih dari lima serikat berkumpul. Mereka datang dengan memakai seragam dan atribut masing-masing serikat.

Acara dimulai dengan orasi tuntutan. Meski disampaikan secara terpisah, namun mereka memiliki tuntutan yang sama yang berkaitan dengan Peraturan Pemerintah No 78 tahun 2015.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Di samping tuntutan itu, mereka juga melakukan berbagai macam aksi seperti teatrikal yang dimainkan oleh organisasi gabungan Front Perjuangan Rakyat (FPR). Koordinator FPR Rudi HB Daman mengatakan aksi teatrikal itu memaknai kondisi masyarakat Indonesia saat ini.

"Teatrikal tadi menunjukkan bentuk ekspresi yang menggambarkan bagaimana situasi masyarakat Indonesia dari berbagai macam sektor dan bagaimana menunjukkan kondisi konkret dan tuntutan mereka," ujarnya.

Rudi menilai kondisi rakyat di pemerintahan Jokowi tidak semakin baik. Menurutnya, pemerintah saat ini tidak memperhatikan rakyat.


"Mereka ingin menjelaskan bahwa situasi sekarang dalam pemerintahan Jokowi itu bukan semakin baik dan dalam teater itu menjelaskan perbaikan kesejahteran itu nggak datang dari pemerintah, karena hakikatnya sekarang sudah nyata, pemerintahan sekarang adalah pemerintahan anti-rakyat," ucapnya.

Selain itu beberapa serikat lain, juga mengisi aksi ini dengan memutar musik dangdut lewat pengeras suara. Bahkan tidak sedikit dari mereka berdiri dan ikut berjoget mengikuti irama musik.


Tonton juga video May Day, Massa Buruh Mulai Padati Patung Kuda:

[Gambas:Video 20detik]

(eva/gbr)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads