Bentrokan Sengit Pecah di Venezuela Saat Upaya Kudeta, 78 Orang Luka-luka

Bentrokan Sengit Pecah di Venezuela Saat Upaya Kudeta, 78 Orang Luka-luka

Novi Christiastuti - detikNews
Rabu, 01 Mei 2019 09:10 WIB
Juan Guaido berpidato di tengah-tengah pendukungnya di Caracas (REUTERS/Carlos Garcia Rawlins)
Caracas - Bentrokan sengit pecah di Venezuela saat upaya kudeta terhadap Presiden Nicolas Maduro dilancarkan kelompok oposisi yang dipimpin Juan Guaido. Dalam seruan paling berani yang pernah disampaikannya, Guaido menyerukan militer Venezuela untuk bangkit melawan Maduro.

Seperti dilansir AFP dan Reuters, Rabu (1/5/2019), upaya yang direncanakan dengan hati-hati oleh Guaido untuk menunjukkan dukungan militer yang berkembang, malah berubah menjadi bentrokan sengit di ibu kota Caracas pada Selasa (30/4) waktu setempat.

Puluhan ribu orang awalnya menggelar aksi pada Selasa (30/4) pagi waktu setempat untuk menyatakan dukungan pada Guaido. Guaido sendiri hadir dalam aksi protes tersebut dan didampingi puluhan tentara Venezuela yang menyatakan mendukung oposisi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Guaido muncul dalam pesan video, yang untuk pertama kalinya menunjukkan dirinya bersama para tentara yang disebutnya mendukung oposisi. Video itu direkam di luar Pangkalan udara La Carlota, di mana Guaido meminta para tentara yang ada di dalam untuk bergabung dengannya. Disebutkan oleh Guaido bahwa langkah yang diambilnya ini merupakan 'awal dari akhir' rezim Maduro.

Dalam pesan via Twitter, Guaido juga menyebut 'fase akhir' dari kampanyenya untuk menumbangkan Maduro telah dimulai. Dia menyerukan rakyat Venezuela dan para tentara untuk mendukung dirinya menjelang aksi protes besar-besaran saat peringatan Hari Buruh pada Rabu (1/5) waktu setempat.

"Inilah saatnya! Masa depan adalah milik kita: rakyat dan Angkatan Bersenjata bersatu," tegasnya.

Sejumlah tentara Venezuela bergabung dalam upaya kudeta MaduroSejumlah tentara Venezuela bergabung dalam upaya kudeta Maduro Foto: REUTERS/Carlos Eduardo Ramirez

Dalam aksi protes itu, para tentara yang mendukung oposisi terlibat bentrokan sengit dengan tentara yang setia pada Maduro. Aksi protes antipemerintah Venezuela itu pun berubah menjadi kerusuhan.

Demonstran pendukung oposisi memenuhi ruas jalanan dekat Pangkalan Udara La Carlota, dengan banyak dari mereka melambaikan bendera Venezuela. Para demonstran itu dihujani tembakan dan gas air mata yang diluncurkan oleh tentara loyalis Maduro di dalam pangkalan udara tersebut. Sebuah kendaraan lapis baja milik Garda Nasional Venezuela juga menabrak kerumunan demonstran, yang melemparkan batu dan memukuli kendaraan tersebut.

Sedikitnya 78 orang luka-luka dalam bentrokan tersebut. Kebanyakan dari mereka terkena tembakan peluru karet. Dokter Maggi Santi dari pusat kesehatan Salud Chacao di Caracas menyebut luka-luka yang dialami korban tidak membahayakan nyawa mereka.


Dalam pernyataannya, pemerintah Venezuela menegaskan sedang berupaya 'melumpuhkan' upaya kudeta oleh sekelompok kecil tentara yang 'berkhianat'. Namun Guaido didukung Amerika Serikat (AS), dengan Presiden Donald Trump melalui Twitter menyatakan AS ada di belakang rakyat Venezuela dan kebebasan mereka.

Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo menuturkan kepada CNN bahwa 'seperti dipahami' AS, Maduro sebenarnya siap meninggalkan Venezuela untuk terbang ke Kuba, sekutunya. Namun rencana itu batal karena Rusia membujuk Maduro tetap tinggal. Rusia menuduh AS menyebarkan informasi palsu soal Maduro.

Maduro sendiri yang belum memberikan pidato resmi menyikapi situasi terkini, merilis pernyataan via Twitter. "Nyali baja! Saya menyerukan mobilisasi populer secara maksimum demi memastikan kemenangan perdamaian. Kita akan menang!" tegas Maduro.


Sejumlah tentara Venezuela bergabung dalam upaya kudeta MaduroSejumlah tentara Venezuela bergabung dalam upaya kudeta Maduro Foto: REUTERS/Manaure Quintero

Ditegaskan Maduro bahwa dirinya telah berbicara dengan para pemimpin militer Venezuela dan mereka menunjukkan 'loyalitas total' pada dirinya.

Laporan Reuters menyebut situasi kerusuhan di Caracas pada Selasa (30/4) sore waktu setempat berangsur-angsur mereda. Tidak ada indikasi bahwa kelompok oposisi berupaya merebut kekuasaan melalui kekuatan militer.

Langkah Guaido membujuk militer mengkudeta Maduro ini tercatat sebagai langkahnya yang paling berani. Meski Guaido diakui sebagai Presiden interim Venezuela oleh 50 negara, kekebalan parlementer yang dimilikinya sebagai pemimpin Dewan Nasional telah dilucuti sehingga dia bisa ditangkap oleh pemerintahan Maduro.


Tonton juga video saatPemimpin Oposisi Venezuela Disambut Bak Superstar:

[Gambas:Video 20detik]

(nvc/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads