Mensos Tinjau Banjir Bengkulu, Pemkot Minta Dibuatkan Waduk

Mensos Tinjau Banjir Bengkulu, Pemkot Minta Dibuatkan Waduk

Lisye Sri Rahayu - detikNews
Selasa, 30 Apr 2019 16:37 WIB
Mensos Agus Gumiwang tinjau Banjir Bengkulu. (Foto: Lisye Rahayu/detikcom)
Bengkulu - Wakil Wali Kota Bengkulu Dedy Wahyudi meminta pemerintah pusat untuk membuatkan waduk untuk mencegah luapan air sungai penyebab banjir. Menurut Dedy, waduk salah satu solusi untuk mencegah banjir.

"Kami juga mengusulkan (kepada) Kementerian Sosial tadi untuk membuat waduk ataupun kanal ataupun embung sehingga ketika hujan, tidak langsung rumah warga itu terendam tetapi turun dulu ke waduk itu. Ini yang perlu koordinasi dengan pemerintahan pusat dan APBD kota dan provinsi tidak sanggup untuk melakukan hal itu," kata Dedy usai menemani Mensos Agus Gumiwang Kartasasmita meninjau lokasi banjir di Kelurahan Tanjung Jaya, Sungai Serut, Bengkulu, Selasa (30/4/2019).



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dikatakan Dedy, penyebab banjir Bengkulu akibat curah hujan yang cukup tinggi di hulu sungai serta adanya pertambangan batu bara dan hutan lindung yang gundul tidak mampu menyerap air. Sehingga air sungai meluap hingga ke pemukiman warga.

"Di hulu itu ada pertambangan batu bara dan hutan-hutan lindung sudah gundul, sehingga ketika curah hujan tinggi maka (air) turun ke sungai, sungai tidak mampu menampung sehingga meluap dan warga menjadi korban," kata Dedy.

Menurut Dedy salah satu cara pencegahan banjir adalah normalisasi sungai. Ia merencanakan adanya pembangunan tanggul sepanjang sungai dan waduk untuk menampung air sungai agar tidak meluap ke pemukiman.

"Karena itu perlu normalisasi sungai Bengkulu. Normalisasi ini salah satunya mungkin mendirikan tanggul sepanjang sungai tersebut sehingga ketika meluap tidak langsung ke rumah warga," lanjutnya.

Mensos Agus Gumiwang tinjau Banjir BengkuluMensos Agus Gumiwang tinjau Banjir Bengkulu. (Foto: Lisye Sri Rahayu/detikcom)


Sementara itu, Mensos Agus mengatakan salah satu penyebab banjir Bengkulu adalah pendangkalan sungai. Menurutnya perlu langkah komprehensif untuk mencegah terjadinya banjir.

"Sungai-sungai, di mana kondisinya tidak normal, ke dalamnya sudah semakin dangkal dan yang pasti juga masalah alat dan juga curah hujannya tinggi. Jadi yang perlu dicari adalah jalan keluar yang komprehensif agar daerah yang menjadi langganan banjir dulu, ke depan tidak lagi mengalami banjir," kata Agus.



Senada dengan Dedy, Agus juga menyatakan salah satu penanganan banjir adalah normalisasi sungai dan pembangunan kanal. Selain itu dibutuhkan kerjasama dengan warga sehingga sama-sama menjaga kelestarian alam.

"Saya dengar daerah ini langganan banjir setiap tahun salah satu opsi tadi yang disampaikan normalisasi sungai. Karena ini kan luapan sungai mengirim air ke sini. Kedua membangun kanal-kanal untuk dialihkan jalurnya airnya ke gunung-gunung dan juga mungkin ada satu konsep yang cukup baik dan ini perlu kerja sama khususnya dengan warga untuk mereka mau direlokasi rumah-rumahnya," lanjut dia.

Agus menambahkan, pemerintahan pusat yang diwakili oleh Kementerian Sosial akan siap membantu penanganan banjir di Bengkulu. Sehingga daerah yang menjadi langganan banjir diharapkan ke depannya tidak terjadi lagi bencana yang sama.

"Tetapi yang terpenting saya sampaikan bahwa pemerintah pusat, provinsi akan mencari cara agar kita bisa menyelesaikan masalah banjir yang ada di Bengkulu apalagi si daerah yang terkenal menjadi yang setiap saat menjadi korban bencana banjir," lanjutnya. (idn/idn)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads