"Saat ini yang bersangkutan yang diduga itu sedang dilakukan proses pemeriksaan oleh pimpinan dia di bandara. Masih dalam pemeriksaan mereka, oknumnya. (Berapa orang) belum tahu saya, belum ada laporan rinci tertulis," ujar Hasan, Selasa (30/4/2019).
Hasan menegaskan, akan memberikan sanksi tegas bila laporan soal permintaan duit itu benar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya agen travel asal Nepal mengeluhkan kelakuan oknum petugas Imigrasi yang diduga melakukan "pemalakan".
"Kami mengirim 20 orang dari Nepal melalui Malaysia menggunakan Malaysia Airlines. Dari 20 orang, 10 orang dilecehkan secara sengaja oleh petugas Imigrasi," kata perwakilan Samsara Holidays Pvt, Ltd di Bali Ketut Wiyasa saat dimintai konfirmasi.
Ketut menerangkan 20 turis asal Nepal itu mendarat di Bali Jumat (12/4) pukul 12.20 Wita. Saat mengantre di counter Imigrasi salah seorang petugas mendatangi dan meminta paspor 10 orang dari rombongan turis tersebut.
"Seorang petugas imigrasi (berseragam) mendatangi 10 pelanggan kami yang sedang mengantre. Dia mengumpulkan semua paspor dan memanggil mereka ke sebuah ruangan sambil meminta uang USD 200 per orang, tapi ditolak oleh pelanggan kami. Ketika mereka berdebat dan minta penjelasan mengapa harus membayar, petugas itu memukuli pelanggan kami yang mengakibatkan 2 orang terluka," urai Managing Director Indo Jaya Travel itu.
Setelah melihat rekannya terluka, para turis asal Nepal lainnya mulai menawar harga yang diminta oknum petugas tersebut. Akhirnya mereka sepakat untuk membayar USD 100 per orang.
"Setelah melihat kejadian tersebut para pelanggan kami ketakutan dan mulai menawar dengan petugas Imigrasi tersebut. Akhirnya disepakati masing-masing mengumpulkan uang USD 100 per orang dan mereka diizinkan pergi. Kami yakin ini adalah perbuatan ilegal," tuturnya. (ams/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini