Seperti dilansir Reuters, Senin (29/4/2019), pelaku diketahui menggunakan senapan serbu saat beraksi di sinagoge -- tempat ibadah Yahudi -- di Chabad of Poway, pinggiran San Diego, California Selatan pada Sabtu (27/4) waktu setempat. Sinagoge itu tengah menggelar perayaan Paskah saat penembakan terjadi.
Wali Kota Poway menyebut penembakan itu sebagai kejahatan kebencian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Beberapa saat kemudian, Earnest menyerahkan diri ke polisi setempat. Dia ditahan tanpa jaminan dan akan disidang di San Diego pada Rabu (30/4) besok.
Kantor Sheriff San Diego County dalam pernyataannya menyebut Earnest akan dijerat satu dakwaan pembunuhan dan tiga dakwaan percobaan pembunuhan.
Sheriff San Diego County, Bill Gore, menyatakan Earnest bertindak sendirian dalam penembakan maut itu, tanpa mendapat bantuan dari orang lain. Namun motif penembakan itu masih diselidiki oleh otoritas setempat.
"Kami terus menyelidiki seluruh aspek investigatif untuk membongkar semua fakta dalam kasus ini," sebut Gore dalam pernyataan pada Minggu (28/4) waktu setempat.
Earnest diduga merupakan penulis sebuah manifesto online yang mengklaim pernah membakar sebuah masjid setempat dan terinspirasi dari teror dua masjid di Selandia Baru pada Maret lalu, yang menewaskan 50 orang.
Gore menyatakan, otoritas setempat juga tengah menyelidiki dugaan keterlibatan Earnest dalam aksi pembakaran sebuah masjid di Escondido, 24 kilometer dari Poway, pada 24 Maret lalu.
Aksi penembakan yang dilakukan Earnest terjadi saat akhir perayaan Paskah yang digelar selama seminggu oleh umat Yahudi setempat. Korban tewas dalam penembakan itu diidentifikasi bernama Lori Kaye, salah satu pendiri sinagoge tersebut.
Seorang Rabbi setempat bernama Yisroel Goldstein merupakan salah satu dari tiga korban luka dalam penembakan ini. Dua korban luka lainnya dilaporkan merupakan seorang warga Israel dan putrinya yang berusia 8 tahun.
(nvc/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini