Anak korban, Audi Febrian (17) mengatakan ayahnya meninggal dunia pada Sabtu (27/4). Budi meninggal setelah diduga kelelahan usai mengikuti serangkaian kegiatan pemilu.
"Sempat dirawat selama 8 hari di Rumah Sakit TNI AL Mintohardjo", kata Audi saat ditemui di rumahnya, di Jalan Halimun, Gang Eddy 3, RT 006/06, Kelurahan Guntur, Setiabudi, Jakarta Selatan, Senin (29/4/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sebelum jadi petugas KPPS udah sakit, kecapekan abis jaga. Sebelumnya 'kan bapak bagian jaga, jadi satpam gitu. Terus jaga itu (TPS), capek. Pas malemnya itu drop pulang, besoknya lemes, kesakitan", ujar Audi.
Kemudian pada Jumat (19/4), lanjut Audi, Budi dibawa ke rumah sakit karena rujukan dari petugas kesehatan dari puskesmas setempat. Dari hasil pemeriksaan di RS AL Mintohardjo, Budi di diagnosis menderita penyakit liver.
"Terus dibawa ke dokter, diminta dirawat sama petugas dari puskesmas. Disuruh dirawat gara-gara sakitnya sudah parah", terang Audi.
Ketua KPU Jakarta Selatan Agus Sudono membenarkan bahwa Budi adalah salah satu petugas KPPS. Ia mengucapkan belasungkawa atas meninggalnya almarhum.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini