Usai melakukan pengundian Grand Prize Tabungan Tahta I di Poncowati Ballrom Hotel Patra Jasa, Semarang, Sabtu (27/4), Wali Kota Semarang yang akrab disapa Hendi tersebut menekankan di tengah upaya melakukan transformasi dalam pertumbuhan ekonomi Kota Semarang, yang semula dominan aktivitas industri menjadi perdagangan dan jasa, Bank Pasar Kota Semarang didorong untuk mampu memiliki peran yang lebih strategis.
"Mudah-mudahan BPR semakin dapat membawa kemajuan bagi Kota semarang dengan mampu semakin besar memberikan manfaat dari dana nasabah yang ada," ujar Hendi dalam keterangan tertulis, Minggu (28/4/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ada pun peran strategis Bank Pasar Kota Semarang salah satunya dalam penyaluran bantuan permodalan melalui program Kredit Wibawa yang saat ini menjadi salah satu kredit usaha dengan bunga terendah di Indonesia, yakni sebesar 3% per tahun.
Pasalnya sebagai satu dari tiga bank teknis yang ditunjuk untuk dapat menyalurkan kredit bunga rendah milik Pemerintah Kota Semarang tersebut, Bank Pasar Kota Semarang diarahkan untuk dapat fokus menjadikan Kredit Wibawa sebagai salah satu produk unggulannya.
Hal yang diupayakan oleh Hendi pun berbuah pencapaian yang cukup memuaskan. Tercatat dalam periode tahun 2017 hingga 5 April 2019, tidak kurang dari Rp 7.607.500.000 telah mampu disalurkan oleh Bank Pasar Kota Semarang sebagai modal usaha dari program Kredit Wibawa. Total penyaluran dana tersebut bahkan jauh melampaui dua bank teknis lainnya yang juga diberi kewenangan oleh Pemerintah Kota Semarang dalam menyalurkan Kredit Wibawa.
Secara lebih luas, upaya penyaluran modal usaha yang dilakukan oleh Bank Pasar Kota Semarang itu pun mampu berdampak positif terhadap pengembangan UMKM di Kota Semarang. Hal ini terlihat dari data jumlah UMKM di Kota Semarang yang pada tahun 2015 berjumlah sekitar 11.000 pelaku, dan kemudian pada tahun 2018 telah mampu bertambah menjadi sekitar 16.000 pelaku UMKM.
Di sisi lain, tenaga kerja terserap dalam aktivitas ekonomi UMKM yang pada tahun 2015 hanya sebanyak 19.000 orang pun meningkat di 2018 menjadi berkisar 28.000 orang. Total volume usaha UMKM di Kota Semarang juga meningkat drastis, dari yang semula pada tahun 2015 berada di angka Rp 379 miliar menjadi Rp 1,5 triliiun di 2018.
Oleh karena itu, Hendi pun memberikan apresiasi sebesar-besarnya kepada perkembangan Bank Pasar Kota Semarang saat ini yang telah mampu memiliki peran strategis di Kota Semarang.
"Maka harapannya semakin banyak yang menabung di BPR Bank Pasar agar kemudian semakin mampu untuk mendukung pelaku UMKM yang ada di Kota Semarang," pungkasnya.
Pada kesempatan yang sama, Bank Pasar Kota Semarang secara langsung memberikan Grand Prize berupa 1 unit mobil hasil pengundian yang diraih oleh Endang Sarwiningsih. Sedangkan doorprize lainnyaberupa dua unit sepeda motor diraih oleh Suningsih dan Hindun. (ega/ega)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini