"Korban jiwa telah terlebih dahulu dirilis ada 10 orang meninggal dan 8 masih hilang sedangkan terdampak mencapai 13 ribu orang," kata Rohidin saat jumpa pers di Kantor BPBD Provinsi Bengkulu, yang dilansir Antara, Minggu (28/4/2019).
Menurut Rohidin, daerah yang paling parah terdampak adalah Kabupaten Bengkulu Tengah, Kota Bengkulu, Bengkulu Utara, Bengkulu Selatan, Kepahiang, Lebong, Kaur dan Rejanglebong.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara jumlah korban jiwa terbanyak terdapat di Kabupaten Bengkulu Tengah dengan jumlah korban meninggal sebanyak 6 orang dan 4 orang lainnya masih hilang. Selain itu ada sekitar 106 ekor sapi, 21 ekor kambing dan 4 ekor kerbau dan total hewan ternak yang mati akibat banjir dan tanah longsor tersebut .
Bencana ini juga mengakibatkan 184 rumah rusak, 4 unit fasilitas sekolah rusak, dan ada 40 titik lokasi infrastruktur jalan, jembatan yang rusak tersebar di 9 kabupaten/kota.
Gubernur menambahkan bahwa penangangan korban bencana sudah dilaksanakan bersama jajaran khususnya BPBD kabupaten dan kota namun bantuan pemerintah pusat sangat diharapkan untuk penanggulangan pasca-banjir dan longsor. Ia menambahkan, ada anggaran yang digunakan yaitu dana "on call" untuk tahun 2019 sekitar Rp5 miliar.
Mengenai stok beras di Provinsi Bengkulu masih cukup tersedia untuk membantu korban bencana dan pihaknya juga telah menyampaikan ke pihak Bulog untuk menurunkan bantuan.
Dahsyatnya Banjir Bengkulu Dipantau dari Udara, Simak Videonya:
(rvk/dnu)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini