Seperti dilansir AFP, Sabtu (27/4/2019), penggerebekan itu dilakukan di sebuah lokasi di kota Sammanthurai, berjarak 370 kilometer sebelah timur Colombo, pada Jumat (26/4) waktu setempat. Penggerebekan ini merupakan bagian dari operasi perburuan tersangka ISIS terkait rentetan bom Paskah.
Diungkapkan Kepolisian Sri Lanka bahwa dalam penggerebekan itu, mereka menemukan sebuah bendera ISIS dan seragam yang mirip seperti yang dikenakan delapan orang yang muncul dalam video ISIS yang dirilis Selasa (23/4) lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam penggerebekan, polisi yang dibantu militer Sri Lanka sempat terlibat baku tembak, namun tidak ada korban luka.
"Kami menemukan backdrop yang dipakai kelompok itu saat merekam video mereka," sebut Kepolisian Sri Lanka dalam pernyataannya.
Sejumlah besar alat peledak juga disita dalam penggerebekan tersebut. Sedikitnya ada 150 dinamit dan sekitar 100 ribu butir gotri yang disita dari rumah yang digerebek. Polisi memamerkan dinamit dan gotri itu, beserta seragam dan bendera ISIS yang ditemukan dalam penggerebekan dalam siaran televisi nasional.
Ada juga laporan ledakan kecil di sebuah lokasi lainnya yang masuk dalam area yang sama. Kepolisian menyatakan tidak ada laporan korban jiwa akibat ledakan, yang tidak disebut lebih lanjut sumbernya tersebut.
Video ISIS yang dimaksud, menunjukkan delapan pria yang menyatakan sumpah setia pada pemimpin ISIS, Abu Bakr al-Baghdadi. Pria-pria itu berpakaian serba hitam dan menutup wajah mereka, kecuali satu orang yang disebut bernama Zahran alias Zahran Hashim alias Mohamed Zahran.
Sosok Zahran disebut oleh Sri Lanka sebagai dalang utama bom Paskah yang melibatkan sembilan pengebom bunuh diri. Presiden Maithripala Sirisena telah memastikan bahwa Zahran tewas saat memimpin serangan bom di Hotel Shangri-La, satu dari delapan lokasi serangan pada Minggu (21/4) lalu.
Saksikan juga video 'CCTV Pelaku Meledakkan Bom di Hotel Shangri La Sri Lanka':
(nvc/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini