Sejauh ini, petugas Suku Dinas Sumber Daya Air dan Pemadam Kebakaran (Damkar) Pasar Minggu, Jakarta Selatan, telah melakukan evakuasi, penyedotan air banjir, hingga pembersihan lumpur pascabanjir. Namun tak cukup satu hari untuk memulihkan kondisi permukiman warga dari banjir luapan Kali Ciliwung.
"Untuk saat ini air sangat surut, untuk melanjutkan pembersihan lumpur akan dilanjutkan besok pagi," kata Kepala Peleton Grup A Damkar Pasar Minggu Ari Santoso di lokasi, RT 17 RW 07 Pejaten Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Jumat (26/4/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Ari mengatakan kondisi pembersihan lumpur sisa banjir tersebut belum mencapai lebih dari 50 persen lantaran cukup tebal. Namun pembersihan akan tetap dilanjutkan besok.
"Belum 50 persen karena yang di dalam itu masih terlalu tebal lumpurnya," ujar Ari.
Sebagian warga yang belum bisa menempati rumahnya mengungsi ke rumah-rumah kerabat terdekat. Ada pula yang mengungsi di depan toko. Di RW 08 sendiri tidak disediakannya posko pengungsian membuat warga terpaksa tidur di emperan toko.
![]() |
Warga RT 05 RW 08 Pejaten Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Nuriyah (49), menyebut dirinya hanya bisa beristirahat di depan toko karena rumahnya belum bisa ditinggali. Dia khawatir terjadi banjir susulan.
"Nggak disediakan posko pengungsian di sini, di masjid juga nggak boleh tadi karena mau Jumatan juga kan. Ya terpaksa di emperan toko," terang Nuriyah.
Warga yang mengungsi di teras depan toko tampak hanya menggelar tikar dan berbalut selimut. Warga sendiri belum mendapat kejelasan apakah akan mendapat posko pengungsian yang lebih nyaman. Tampak warga yang berada di teras depan toko tersebut saling berbagi tempat untuk bisa beristirahat.
Saksikan juga video 'Kata Warga Korban Banjir Pejaten soal Relokasi':
(gbr/hri)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini