Penyerahan dilakukan di Gedung Gradhika Bakti Praja Pemprov Jateng bersamaan dengan peringatan Isra Mi'raj. Ada 47 keluarga yang mendapat santunan yang terdiri dari 34 ahli waris petugas yang meninggal dan sisanya merupakan para ibu yang keguguran akibat kelelahan bertugas.
"Kedepan pasti mendorong yang berwenang dalam hal ini KPU, saran saya asuransi. Tapi ini kondisi darurat dan belum ada yang anggarkan, kita inisiatif ambil sumber halal yang tidak langgar aturan," kata Ganjar, Jumat (26/4/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu penerima santunan yaitu Tiflah Zakiyah. Ia kehilangan ayahnya, Ahmad Sukadi yang menjadi anggota KPPS di Wonorpinggo Pekalongan.
"Bapak tidak sakit, tapi punya riwayat darah tinggi. Saat dikabari bapak meninggal, saya sedang di sekolah," ujar Tiflah sembari mengusap air matanya.
"Terharu, sedih sekali. Tapi terimakasih kepada Bapak Gubernur yang telah perhatian kepada kami," imbuhnya.
Petugas KPPS dan Linmas yang meninggal dampak dari kelelahan bertugas kian hari makin bertambah. Data KPU Jateng terbaru disebut sudah ada 39 orang penyelenggara Pemilu yang meninggal dunia, 10 orang keguguran, dan 239 mengalami sakit.
Ganjar menyebut jika masih ada petugas yang meninggal maka Pemprov Jateng tetap meninggal. Namun Ganjar berharap tidak ada lagi yang harus kehilangan nyawa. (alg/sip)











































