Pantauan detikcom, Marullah dan rombongan tiba di lokasi banjir, RT 05 RW 08, Pejaten Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Jumat (26/4/2019), pukul 10.45 WIB. Marullah tampak mensurvei dapur umum.
Selain itu, Marullah menyapa warga dan berbincang. Dia meminta warga bersedia pindah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pindah ke mana, Pak? Mau dibikin rumah susun?" kata ibu itu.
"Nggak, pemerintah ada program revitalisasi sungai, nanti warga yang di bantaran kali dipindah," ujar Marullah.
Kepada wartawan, Marullah mengaku sudah mengecek lokasi banjir sekitar pukul 02.30 WIB. Warga disebutnya sudah mengetahui akan terjadi banjir sejak pukul 20.00 WIB, Kamis (25/4).
"Kita sudah menggunakan mekanisme, protap kita bahwa sejak pukul 20.00 WIB temen-temen sudah tahu. Apalagi di sini di RW 08 ini ada yang namanya kampung siaga bencana, saya lihat bahwa warga sudah tahu. Bahkan mereka sudah memprediksi duluan, lebih tahu mereka pas sekitar jam segini bakal ada banjir," ujar Marullah.
Dengan adanya kampung siaga, lanjutnya, warga secara otomatis menyiapkan dapur umum. Marullah juga mengaku sudah meminta jajarannya untuk menyiapkan bahan makanan.
"Secara umum saya lihat sudah, karena mereka sudah paham banget mereka berada di pinggir kali dan mereka ada di jalannya air sejak dulu, bukan hari ini aja. Untungnya pemerintah telah menyerap kali-kali. Dibikin shieldfield-nya sudah lama begitu ya sehingga dampaknya tidak terlalu sangat membahayakan," ujarnya.
Simak Juga 'Banjir Setinggi 2 Meter, Warga Pejaten Timur Mengungsi':
(idh/bar)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini