"Situasi di semenanjung Korea dan wilayah itu sekarang macet dan telah mencapai titik kritis di mana ia dapat kembali ke keadaan semula karena AS mengambil sikap sepihak dengan itikad buruk pada pembicaraan KTT DPRK-AS kedua baru-baru ini," Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) melaporkan ucapan Kim, dikutip dari Reuters, Jumat (26/4/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir Putin dan pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-Un menggelar pembicaraan selama 3,5 jam dalam pertemuan pertama mereka di Vladivostok. Kunjungan Kim Jong Un ini dilakukan di tengah kembali dinginnya hubungan Korut dengan Amerika.
Kim Jong Un sebelumnya melakukan dua pertemuan puncak dengan Presiden AS Donald Trump untuk membahas agenda denuklirisasi. Pertemuan pertama berlangsung di Singapura pada 12 Juni 2018. Saat itu, keduanya tampak akrab. Pertemuan kedua berlangsung di Hanoi, Vietnam, pada Kamis, 28 Februari 2019, namun keduanya gagal mencapai kesepakatan.
Simak Juga 'Walau Tak Sejalan, Trump Yakin Kim Tak Uji Coba Nuklir':
(mae/zap)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini