Beda Tafsir Elite PAN soal Jokowi-Zulkifli Hasan Ketemuan

Round-Up

Beda Tafsir Elite PAN soal Jokowi-Zulkifli Hasan Ketemuan

Tim detikcom - detikNews
Kamis, 25 Apr 2019 20:03 WIB
Ketum PAN Zulkifli Hasan (Rengga Sancaya/detikcom)
Jakarta - Elite Partai Amanat Nasional (PAN) memiliki tafsir yang berbeda dalam menanggapi pertemuan Ketum PAN yang juga Ketua MPR, Zulkifli Hasan, dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara pada Rabu (24/4) kemarin.

Menurut Waketum PAN Totok Daryanto, pertemuan Zulkifli dengan Jokowi hanyalah sebatas pertemuan antara Ketua MPR dan Presiden. Dia lalu meminta agar posisi Zulkifli dalam pertemuan itu tidak dilihat sebagai ketua partai.

"Pak Ketua MPR? Kalau Ketua MPR biasa dong ketemu presiden, jangan dianggap urusan partai. Dia kan pejabat negara, Ketua MPR, jadi lihatlah posisinya sebagai fungsi pemerintahan sebagai Ketua MPR, itu biasa," kata Totok saat dimintai konfirmasi, Kamis (25/4/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berkaca dari pertemuan Zulkifli dengan Jokowi, Totok menyarankan setiap petinggi negara rutin berkomunikasi. Menurutnya, petinggi bangsa harus duduk bersama dalam menyikapi persoalan bangsa.

"Dan memang sebaiknya setiap pejabat tinggi negara menjalin komunikasi yang intensif, jadi harus justru sering bersilaturahmi, jangan hanya Ketua MPR, mungkin Ketua DPR, mungkin Ketua MK. Lembaga-lembaga semacam itu perlu saling ketemu, karena apalagi menyangkut pemilu, sekarang ada pengumuman tentang siapa yang menang," ujar Totok.

"Nanti kan (Pilpres 2019) buntutnya bisa dibawa Mahkamah Konstitusi juga itu kan. Dan itu perlu ada pembicaraan tingkat tinggi," lanjutnya.


Totok pun lebih sepakat jika obrolan Jokowi-Zulkifli disebut sebagai obrolan kebangsaan. "Saya kira kalau disebut sebagai pertemuan kebangsaan sudah tepat itu," sebut Totok.

Totok lantas berbicara soal upaya komunikasi untuk meredakan situasi politik saat ini. Dia juga menyinggung gelaran pemilu yang, menurutnya, harus memuaskan semua pihak. Sekali lagi, dia meminta urusan bincang-bincang Zulkifli dan Jokowi tidak dikaitkan dengan urusan partai.

"Harus ada komunikasilah bagaimana supaya situasi politik ini lebih kondusif ya dan pemilu benar-benar bisa diterima oleh masyarakat dan tidak ada yang ditutup-tutupi, transparan, dan semua merasa puas," tutur Totok.

Berbeda dengan Totok, Waketum PAN Bara Hasibuan memiliki pandangan lain soal pertemuan Zulkifli dengan Jokowi. Menurut Bara, pertemuan itu menunjukkan sikap kenegarawanan Zulkifli.

"Itu menunjukkan memang sikap kenegarawanan dan semacam kesadaran Pak Zul untuk menempatkan kepentingan bangsa dari kepentingan partai, kepentingan partisan. Saya berikan apresiasi kepada Presiden Jokowi yang bersedia untuk bertemu Pak Zul," kata Bara kepada wartawan di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (25/4).

Menurut dia, Zul memiliki kesadaran penuh untuk menempatkan kepentingan bangsa di atas kepentingan lainnya. Hal ini menyusul hasil quick count sejumlah lembaga survei yang menyatakan Joko Widodo-Ma'ruf Amin unggul.

PAN merupakan partai pengusung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Bara Hasibuan tidak menjawab gamblang saat ditanya apakah dalam pertemuan tersebut Zul membicarakan kemungkinan PAN merapat ke Jokowi.

"Yang jelas, kita kan akan melihat posisi kita lagi. Kan pemilihan presiden sudah selesai, ya jadi kita lihat nanti ke depannya gimana," ujar Bara.

"Yang penting sudah mereka bertemu dulu dan itu menunjukkan sikap kenegarawanan. Ke depannya bagaimana apakah akan ada repositioning, nanti kita lihat," imbuh dia.


Sebelumnya, Zulkifli tampak berbincang dengan Presiden Jokowi seusai pelantikan Murad Ismail dan Barnabas Orno sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku pada Rabu (24/4). Perbincangan berlangsung di ruang belakang Istana Negara yang dijadikan ruang untuk berkumpul para tamu undangan pelantikan tersebut.

Zulkifli dan Jokowi sesekali memperlihatkan raut muka serius, tapi banyak juga diselingi senyum dan tawa. Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh dan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto juga hadir di dekat keduanya saat perbincangan tersebut terjadi.

Saat ditanya wartawan, Zulkifli mengaku perbincangan itu untuk silaturahmi. "Ya kalau silaturahmi kan pasti banyak yang kami bicarakan," kata Zulki Hasan di Istana Negara, Jakarta, Rabu (24/4).
Halaman 2 dari 2
(nvl/mae)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads