Anggota KPPS itu adalah Bambang Saptono (52) dari TPS 12 Kelurahan Barusari, Kecamatan Semarang Selatan. Dia meninggal dunia pada Rabu (24/4) kemarin pukul 17.29 WIB di RSUP Dr Kariadi Semarang dan disemayamkan di kediamannya jalan Kaligarang nomor 21.
Bambang merupakan Ketua RT 4 yang kemudian menjadi salah satu anggota KPPS. Ayah 4 anak itu sudah memiliki riwayat liver namun gigih mengemban tugasnya. Bahkan perhitungan suara di TPS 12 yang selesai pada hari Kamis (18/4) pukul 05.00 pun dilakoni.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saat tugas matanya sudah kuning. Teman-teman sudah meminta agar beliau istirahat," kata Galuh, Kamis (25/4/2019).
Kakak almarhum, Bambang Agus Windu mengatakan adiknya itu memang memiliki semangat tinggi. Meski sudah disarankan istirahat oleh keluarga, almarhum ternyata tetap ingin menyelesaikan tugasnya.
"Sudah kami beritahu, dek, ati-ati ojo dipekso sek, tapi karena tanggungjawab dan semangat tinggi dia melaksanakan mulai dari siang malam pagi lagi sampai sehari sampai subuh baru pulang," kata Agus.
Hari Senin, Bambang mengeluh perutnya sakit kemudian dibawa ke rumah sakit tentara. Karena kondisinya, almarhum dirujuk ke RSUP dr Kariadi Semarang. Setelah dirawat 2 hari ternyata Bambang menghembuskan napas terakhir.
"Opname hanya dua hari kemarin sore jam setengah 6 meninggal dunia," ujarnya.
Ganjar mengungkapkan duka dan kemudian menilai jalannya pemilu yang membuat banyak petugas meninggal harus diperhatikan betul. Karena ternyata ada faktor yang belum diperhatikan dari penyelenggaraan pemilu serentak.
"Apakah serentak pusat, provinsi kabupaten. Atau serentak eksekutif atau legislatif. Kayaknya kalau bareng seperti ini tidak ringan, sangat berat mereka bekerja. Kita tidak menduga akan serumit dan membutuhkan tenaga waktu pikiran yang luar biasa. Juga tekanan yang luar biasa," kata Ganjar.
Pemprov Jateng akan memberikan santunan hari Jumat besok. Menurur Ganjar hal itu memang tidak bisa menggantikan nyawa namun sebagai bentuk solidaritas.
"Insyaallah besok akan kita kasih santunan. Tidak hanya yang meninggal, tapi yang sakit juga akan kami berikan," ujarnya.
Wakil Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanto Rahayu berharap ini kasus terakhir di Semarang. Ia pun meminta petugas puskesmas stand by di PPK.
"Semoga yang di Semarang hanya satu ini saja. Dapat laporan ada yang opname 4 orang. Kami minta petugas puskesmas di PPK," ujar Hevearita.
(alg/bgs)