"Kopi yang dibuat dengan teknik yang baik dan penuh kesabaran, ternyata nikmat," kata Tatu.
Ia kemudian memberikan kopi hasil racikannya kepada Wakil Bupati Pandji Tirtayasa yang mengaku langsung ketagihan dengan kenikmatan kopi hasil racikan Tatu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Usai meracik kopi arabika simalungun, Tatu setengah bercanda tertarik untuk bisa berbisnis kopi. Apalagi, Kabupaten Serang punya sentra perkebunan kopi rakyat di Kecamatan Cinangka, yang dekat dengan Pantai Anyer.
"Kopi ini kan sedang digandrungi, makanya kafe-kafe kopi bermunculan. Sentra kopi di Kabupaten Serang bisa juga menjadi objek wisata," ujarnya.
Tatu mempersilakan para komunitas kopi maupun barista untuk memanfaatkan halaman Pendopo Bupati Serang pada Sabtu-Minggu untuk menjadi tempat menjajakan kopi dan tempat nongkrong yang positif. "Kita bisa buktikan bahwa Banten punya kopi, bertahap kita kembangkan," kata dia.
Khairul Imam, barista dari The Suryadis Coffee mengaku terkesan dengan Festival Kopi Banten, apalagi berkesempatan meracik kopi dan berinteraksi langsung dengan Bupati Serang. "Saya bersyukur, khususnya Kabupaten Serang ngeh (sadar dan paham) dengan kopi," ujarnya.
Festival Kopi Banten, kata Imam, membuat pelaku sekaligus pecinta kopi di Kabupaten Serang khususnya merasa dihargai dan dianggap ada oleh semua kalangan. "Pokoknya acaranya keren," pungkasnya.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini