Memang pemilu tahun ini dinilai benar-benar melelahkan karena warga negara harus memilih calon presiden dan calon wakil presiden serta calon anggota legislatif, mulai anggota DPR, DPRD provinsi, DPRD kota/kabupaten, serta DPD, tak ketinggalan partai-partai politiknya. Total ada lima kotak suara yang harus dihitung para petugas pemilu itu satu per satu untuk mendapatkan data yang akurat untuk rekapitulasi.
Sorotan tentang pemilu yang melelahkan muncul sendiri dari penyelenggara pemilu, yaitu KPU. Komisioner KPU Viryan Aziz menyampaikan agar pemilu serentak dengan lima kotak suara itu sebaiknya tidak lagi dilaksanakan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dengan menyertakan lima surat suara atau lima kelompok, pemilihan sudah terbukti paling tidak saat ini melebihi kapasitas kita untuk mewujudkan pemilihan umum serentak yang efektif dan berintegritas serta damai," sambungnya.
Apa bukti pemilu serentak ini sangat melelahkan?
Data terbaru KPU per pukul 15.15 WIB, Rabu (24/4), ada 883 orang petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) sebagai garis terdepan penyelenggara pemilu yang jatuh sakit dan 144 orang lainnya meninggal dunia.
Padahal proses penghitungan suara masih terus dilakukan, terutama di daerah. Viryan pun mengimbau agar para petugas itu betul-betul menjaga kesehatan.
Berkaitan dengan isu itu, Ketua KPU Arief Budiman menyarankan pemerintah mengevaluasi pemilu serentak. KPU meminta ada pembicaraan khusus soal pemilu ini.
"Ya ini jadi perhatian kita semua. Pascapemilu perlu kita lakukan evaluasi, bukan hanya terkait dengan sistemnya, tapi juga teknis kerjanya bagaimana. Dengan teknis kerja seperti sekarang ini, orang nggak bisa selesaikan sampai tengah malam. Dia bahkan harus melanjutkan sampai pagi, sampai matahari terbit berikutnya," kata Arief.
Arief menuturkan pemilu kali ini melelahkan buat semua pihak, baik petugas KPPS maupun peserta pemilu. Karena itu, dia kembali menekankan perlu ada pembahasan khusus terkait persoalan ini.
"Memang melelahkan, ini melelahkan bagi semua. Bagi penyelenggara pemilu, bagi peserta pemilu, bagi petugas keamanan, bagi masyarakat juga. Ini tentu melelahkan bagi semua. Jadi saya pikir perlu dijadikan pembahasan bersama," tuturnya.
Halaman 2 dari 2