"Mengenai adanya tim hore di Bali yang depresi gara-gara klaim kemenangan, saya mengimbau agar teman-teman di daerah baik 01 dan 02 lebih baik fokus saja dengan pengumpulan C 1 dan rekapitulasi yang berlangsung," ujar juru bicara BPN Prabowo-Sandiaga, Andre Rosiade kepada wartawan, Rabu (24/4/2019).
Sementara kepada pendukung Prabowo-Sandiaga, Andre mengimbau agar fokus juga kepada pengumpulan bukti kecurangan yang ada. Dia meminta para pendukung mengabaikan klaim-klaim kemenangan dari pihak lain.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kemenangan akan bisa kita dapatkan kalau C 1 semua terkumpul di seluruh Indonesia. Jadi saya imbau tetap fokus dan semangat bekerja. Karena Insyaallah kemenangan di depan mata," sambung Andre.
Sebelumnya diberitakan, panasnya proses penghitungan suara Pemilu masih menyisakan perang opini dan pernyataan antarkubu paslon. Bahkan pendukung salah satu paslon di Bali didiagnosis gangguan jiwa ringan.
"Banyak kecemasan, merasa sudah menang kok musuhnya bilang menang juga, kesel istrinya dimarah-marahin, istrinya konsultasi, saya bilang ajak suaminya. Korban pemilu deh saking fanatiknya sama calon yang menang," kata dr I Gusti Rai Putra Wiraguna Sp KJ saat ditemui di Rumah Berdaya, Sesetan, Denpasar, Bali, Rabu (24/4).
Rai, yang juga salah satu founder Rumah Berdaya, menyebut dia menerima lima pasien usai Pemilu berlangsung. Para pasiennya itu rata-rata malah membahas soal perang status di Facebook terkait Pilpres saat konsultasi.
"Saya kan di RSUD itu dua orang, di praktik saya pribadi 3 orang. Itu yang baru belum lagi temen-temen yang gangguan, belum pulih gara-gara kampanye, berita di tv muncul lagi. Kalau yang begitu dari sebelum kampanye saya suruh puasa medsos, nanti milih-milih aja pak nggak usah ngikutin beritanya," tuturnya.
"Jadi konsultasi itu cuma nunjukkin statusnya 'ada orang balesnya gini dok, saya nggak terima saya ajak ketemu' itu kan gangguan. Yang dilawan juga belum tentu ada orangnya," imbuhnya. (mae/idh)











































