Ajat dan Yayah merupakan satu dari delapan pasangan penyandang disabilitas peserta nikah massal yang digelar oleh Mimbar Hiburan Amal Bagi Dhuafa (MHABD) ke-30 di Pendopo atau rumah dinas Wali Kota Bandung, Jalan Dalem Kaum, Kota Bandung, Rabu (24/4/2019).
Pasangan yang telah mengikrarkan janji sucinya itu merupakan warga Kota Tasikmalaya. Keduanya berprofesi sebagai tukang pijat dan telah menjalin hubungan asmara sejak Agustus 2018 lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nanti bisa lebih enak untuk hadapi puasa," kata Ajat saat ditemui di Pendopo Kota Bandung.
Ajat mengisahkan, awalnya dia mampu melihat dengan baik. Usahanya membuat kursi dan bisnis tempe berjalan cukup baik. Namun di tahun 1984 dia mengalami musibah sehingga matanya kehilangan penglihatannya.
"Dulu bisa melihat tapi di tahun 1984 tidak bisa melihat. Saat itu saya pake kacamata tapi pusing terus dan ada saraf di mata yang putus," ucapnya.
Setelah itu, kehidupannya sedikit berubah. Di tahun 1990 dia mempelajari ilmu memijat. Kurang lebih selama enam tahun menimba ilmu memijat hingga akhirnya dia mahir dan membuka praktik di kediamannya.
Dalam kesempatan ini dia berharap, kehidupannya bisa jauh lebih baik. Dia bahkan berharap ada bantuan dari pihak manapun untuk modal usaha menambah penghasilannya. "Ya semoga ada yang bantu untuk modal usaha, untuk buat warung," katanya.
Sementara itu penggagas MHABD Aji S Saputra menyatakan, acara ini sengaja digelar untuk membagi kebahagiaan dengan warga yang kurang mampu. Selain acara nikah massal, di MHABD ke 30 juga ada pembagian 1.000 bingkisan sembako untuk para duafa.
"Yang nikah massa sekarang ada 8 pasangan khusus difabel. Pesertanya ada dari Bandung, Karawang, Ciamis juga ada. Tujuannya untuk menyambut Bulan Ramadan dengan kegembiraan bersama teman-teman duafa," ucapnya.
Di lokasi yang sama, Wali Kota Bandung Oded M Danial menyambut positif acara tersebut. Apalagi acara ini digelar secara swadaya dari pihak panitia.
"Ini acara yang sudah dilaksanakan 30 kali. Selama pelaksanaan tanpa meminta pemerintah. Ini betul-betul hasil kerja mereka (panitia) cari donatur," katanya.
Dia juga menyebut, acara yang digelar MHABD sebagai bentuk kolaborasi yang baik antara pemerintah dan komunitas. Kegiatan ini sejalan dengan program kolaborasi yang diusung pemerintahannya.
"Ini Mang Oded harap merupakan bagian dari konsep kolaborasi yang Allah berikan kemampuan rejeki untuk membantu masyarakat duafa," ujarnya. (mso/tro)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini