Muzani: Sandiaga Berjanji akan Berada di Barisan Perjuangan Rakyat

Muzani: Sandiaga Berjanji akan Berada di Barisan Perjuangan Rakyat

Yulida Medistiara - detikNews
Selasa, 23 Apr 2019 21:02 WIB
Sandiaga mengumpulkan sekjen partai koalisi. (Lamhot Aritonang/detikcom)
Jakarta - Cawapres Sandiaga Uno melakukan pertemuan dengan lima sekjen partai politik Koalisi Indonesia Adil Makmur di kediaman pribadinya. Hasil pertemuan itu, para sekjen bersyukur Sandiaga sudah sehat setelah sempat mengalami sakit.

"Malam hari ini kami para sekjen partai Koalisi Adil Makmur bersilaturahmi dengan Pak Sandiaga. Insyaallah akan menjadi wapres dan silaturahmi ini kami maksudkan untuk menyambung persahabatan dan silaturahmi kepada beliau karena selama tiga hari sejak tanggal 17 beliau memerlukan waktu tiga hari untuk istirahat karena sakit dan karena kelelahan," ujar Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani di kediaman Sandiaga, Jl Pulombangkeng, Jakarta Selatan, Selasa (23/4/2019).



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Adapun yang hadir Sekjen PKS Mustafa Kamal, Sekjen PAN Eddy Soeparno, dan Sekjen Demokrat Hinca Panjaitan. Disusul kemudian Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani dan Wakil Bendahara PAN Chandra Tirta Wijaya. Hadir pula Sekjen Partai Berkarya Priyo Budi Santoso.

Muzani mengatakan kemunculan Sandi pada 18 April sebetulnya tidak dalam kondisi sehat. Namun, setelah pulih, Sandiaga kini bisa mulai beraktivitas kembali.

"Tapi alhamdulillah hari ini sejak kemarin beliau sudah pelan-pelan mulai fit, mulai pulih, semangatnya juga sudah cukup bagus. Beliau tadi memberikan tekad berjanji di hadapan kita semua akan berada dalam barisan bersama-sama dengan perjuangan rakyat dan para relawan lainnya untuk menyelamatkan kedaulatan rakyat tentang sarana pemilu yang berlangsung beberapa hari lalu," ungkap Muzani.

Selain membahas soal kesehatan, pertemuan itu membahas hasil pileg di beberapa daerah. Ia menuturkan ada beberapa kecurangan yang dirasakan.

"Ya disinggung, biasa, soal pileg di beberapa daerah dan tentang berbagai macam bentuk kecurangan yang terjadi secara masif, terstruktur, dan kemudian betul-betul seperti serangan di sana-sini dirasakan dan kita semua yang nyalin di parpol yang ada, sehingga serangan itu seperti datang dari delapan penjuru mata angin," sambungnya.



Saat ditanya apakah ada pembahasan soal penentuan tempat rekapitulasi penghitungan suara 02, Muzani mengaku tidak ada pembahasan spesifik.

"Nggak, kita nggak bicara detail, kita bicara yang besar-besar saja," sambungnya. (yld/idn)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads