TKN Jokowi Redam Isu Boikot Nasi Padang

Round-Up

TKN Jokowi Redam Isu Boikot Nasi Padang

Elza Astari Retaduari - detikNews
Selasa, 23 Apr 2019 19:30 WIB
Jokowi makan nasi Padang saat ke Grand Indonesia. (Pradita Utama/detikcom)
Jakarta - Media sosial tengah ramai pembicaraan soal boikot nasi Padang yang dikaitkan dengan kekalahan Jokowi-Ma'ruf Amin versi quick count di Sumatera Barat. Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf menolak gagasan dalam perbincangan soal boikot itu.

Perbincangan mengenai 'boikot nasi Padang' ini dipicu oleh beredarnya screenshot status Facebook seseorang yang menyatakan malas makan di rumah makan Padang. Kemudian ada orang lain yang memberikan komentar di posting-an itu yang intinya mengaitkan dengan tidak adanya balas jasa kepada 'Pakde'. Screenshot itu kemudian viral dengan bumbu-bumbu kekalahan Jokowi di Sumbar.


Berdasarkan hasil hitung cepat Indo Barometer, Jokowi-Ma'ruf kalah telak oleh Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Jokowi-Ma'ruf hanya mendapat 9,55 persen di Sumbar, sementara Prabowo-Sandiaga 90,45 persen.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

TKN Jokowi-Ma'ruf membantah pihaknya menjadi inisiator soal blokir nasi Padang. TKN Jokowi menolak isu di media sosial itu.

"Tidak benar kami yang menyerukan agar melakukan pemboikotan nasi padang. Tidak mungkin kami memboikot salah satu kuliner kebanggaan bangsa Indonesia. Kita tidak boleh melakukan pemboikotan terhadap nasi Padang. Ini salah satu kebanggaan kuliner kita. Jika pemboikotan itu terjadi, tentu kami sangat sesalkan," tegas juru bicara TKN Jokowi-Ma'ruf, Ace Hasan Syadzily, kepada wartawan, Selasa (23/4/2019).

TKN Jokowi Redam Isu Boikot Nasi PadangAce Hasan Syadzily (Foto: dok. pribadi)

Politikus Golkar ini menyebut nasi Padang merupakan salah satu makanan yang kerap disantap Jokowi. Ace menegaskan Jokowi tak akan membeda-bedakan daerah satu dengan yang lainnya.

"Pak Jokowi saja kemarin di Mal Grand Indonesia makan nasi Padang. Lihat rekam jejak Pak Jokowi, sekalipun Pak Jokowi suaranya tidak terlalu maksimal di daerah-daerah itu, Pak Jokowi tetap memperhatikan daerah tersebut," tutur Wakil Ketua Komisi VIII DPR itu.

Ace mengingatkan Jokowi tetap membangun wilayah-wilayah yang pada Pilpres 2014 mendapat perolehan suara kecil. Pemerataan pembangunan disebutnya menjadi prinsip bagi Jokowi, tanpa memperhatikan hasil pemilu. Jokowi, ditegaskannya, menjadi pemimpin bagi seluruh rakyat.

"Coba perhatikan kepemimpinan Pak Jokowi, beliau memiliki perhatian khusus dengan membangun daerah-daerah seperti di Sumbar, Jawa Barat, NTB, dan lain-lain. Kami tidak berpikir picik. Kami ingin membangun Indonesia tanpa membeda-bedakan daerah yang Pak Jokowinya menang ataupun yang kalah," sebut Ace.



Hal senada disampaikan oleh Wakil Sekretaris TKN Jokowi-Ma'ruf, Raja Juli Antoni. Kubu pasangan nomor urut 01 itu menegaskan tak ada hubungannya dengan seruan boikot nasi Padang.

"Tidak ada sama sekali instruksi itu dari TKN. Bahkan tidak pernah terlintas di pikiran kami tentang ide itu. Apalagi nasi Padang, siapa yang bisa seminggu tidak makan nasi Padang, he-he-he...," ujar Antoni.

Meski Jokowi kalah di Sumbar, masyarakat Minang diminta tidak khawatir akan dianaktirikan. Antoni mengingatkan Jokowi memegang prinsip pemerataan pembangunan yang adil bagi seluruh rakyat Indonesia.

TKN Jokowi Redam Isu Boikot Nasi PadangRaja Juli Antoni (Ari Saputra/detikcom)

"Pak Jokowi presiden rakyat. 2014 kalah di Sumbar, tapi berkali-kali dia datang ke Sumbar. Proyek-proyek pembangunan nasional tetap jalan di sana," kata dia.

"Jadi orang Minang jangan khawatir. Pasti Pak Jokowi akan teruskan pembangunan di Sumbat meski mayoritas tidak memilih Pak Jokowi. Dan yang pasti, Pak Jokowi tidak akan bisa dipisahkan dari masakan Padang," sambung Antoni, yang juga berharap agar seluruh masyarakat bersatu kembali sebagai bangsa karena pemilu sudah selesai.
Halaman 2 dari 2
(elz/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads