Seperti dilansir AFP, Selasa (23/4/2019), insiden ini dilaporkan terjadi di wilayah Gombe pada Minggu (21/4) malam waktu setempat. Laporan juga menyebut bahwa insiden ini terjadi saat sang polisi sedang tidak bertugas.
Juru bicara kepolisian setempat, Mary Mallum, menyebut sang polisi menabrakkan mobilnya ke arah pawai perayaan Paskah di jalanan setempat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami menyadari bahwa sang polisi dan temannya yang tidak berseragam, diserang dan dibunuh oleh massa yang marah," imbuhnya.
"Sekitar 30 anak-anak lainnya mengalami luka-luka dan saat ini ada di rumah sakit, sementara penyelidikan terus berlangsung," ujar Mallum, tanpa menyebut usia anak-anak yang menjadi korban.
Dituturkan sejumlah saksi mata yang ada di lokasi kepada AFP, bahwa sang polisi dengan sengaja menabrakkan mobil yang dikemudikannya ke arah kerumunan anak-anak. Media lokal melaporkan beberapa anak-anak berusia remaja.
Aksi sang polisi itu dilakukan setelah terjadi pertengkaran karena pawai itu memblokir ruas jalan setempat.
"Pengemudi mobil itu terlibat adu mulut yang panas dengan anak-anak sebelum mereka memberikan jalan kepadanya untuk melintas, tapi dia, dalam keadaan marah, berbalik dan menabrak mereka," tutur Kepala Boys Brigade di Gombe, Isaac Kwadang, dalam keterangannya.
"Dia melakukannya dengan sengaja," sebut Kwadang.
(nvc/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini