"Hari ini sebagai Sekjen Partai Demokrat saya mengunjungi KPU untuk mencari tahu dan melihat update situng yang sedang berlangsung," ujar Hinca di kantor KPU, Jl Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Selasa (23/4/2019).
Hinca mengaku diterima dan berdiskusi dengan komisioner KPU Hasyim Asyari. Dia menyebut beberapa hal yang dibicarakan terkait dengan kendala atau hambatan dalam proses situng.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, poin yang dia sampaikan kepada KPU atas sepengetahuan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Hinca mengatakan penghitungan suara merupakan tahap akhir dari pemilu, sehingga wajar bila partainya menemui KPU.
"Karena ini udah tahap terakhir, semuanya akan berkahir di garis finish di KPU ini tanggal 22 Mei yang akan datang. Karena itu wajar, kalau parpol-parpol terutama Demokrat memulai lebih dulu datang kemari," tuturnya.
Terkait adanya petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang meninggal dunia, Hinca sepakat dengan diberikannya uang santunan. KPU juga diminta mulai memikirkan asuransi terhadap petugas di TPS untuk pemilu mendatang.
"Saya setuju dengan pimpinan komisioner KPU, untuk memberi santunan yang sekarang lagi dibicarakan Kemenkeu. Negara harus bertanggung jawab intinya begitu, karena dia adalah pejuang demokrasi kita yang bekerja siang malam," kata Hinca.
"Tentu ada yang lain yang harus dipikirkan, barang kali yang akan datang sudah harus dipikirkan juga asuransi teman-teman pekerja demokrasi mulai dari paling bawah. Itu karena merekalah ini berjalan dengan baik," sambungnya.
Simak Juga 'Tim IT BPN Tuding Ada Penyusup di Situng KPU':
(dwia/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini