Rocky Gerung soal Gaduh Hoax Ratna: Dunia Maya Representasi Dunia Nyata

Rocky Gerung soal Gaduh Hoax Ratna: Dunia Maya Representasi Dunia Nyata

Yulida Medistiara - detikNews
Selasa, 23 Apr 2019 13:38 WIB
Rocky Gerung bersaksi di sidang Ratna Sarumpaet di PN Jaksel/Foto: Lamhot Aritonang
Jakarta - Rocky Gerung menyebut ada pro-kontra terkait kasus hoax Ratna Sarumpaet di media sosial. Rocky mengatakan kegaduhan di dunia maya juga merupakan representasi kegaduhan di dunia nyata.

Awalnya pengacara Ratna Sarumpaet, Insank Nasruddin menanyakan pendapat Rocky Gerung tentang pro kontra di medsos. Apakah pro kontra itu juga dirasakan di dunia nyata atau tidak.

"Saksi bilang terjadi pro dan kontra. Pertanyaan saya pro dan kontra ini apakah terjadi di dunia maya saja atau ada jadi di dunia nyata?" kata pengacara Ratna Sarumpaet, Insank dalam persidangan di PN Jaksel, Jl Ampera Raya, Selasa (23/4/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Representasi dari dunia nyata memang dunia maya," jawab Rocky.

"Di dunia maya saja?" kata Insank.





"Bukan saja ya. Saya menemukan itu diferensiasi atau terkait pro kontra kegaduhan itu di dunia maya," jawab Rocky.

Saat ditanya lebih lanjut apakah ada bentrokan atau anarkis di dunia maya, Rocky Gerung tak mau menggunakan istilah tersebut.

"Jangan pakai istilah anarkisme," ujarnya.

Sementara itu, Koordinator Jaksa Penuntut Umum (JPU) Daroe menanyakan hal yang sama ke Rocky soal representasi dunia maya terhadap dunia nyata. Daroe menanyakan soal pro kontra dan ketegangan didunia maya juga terjadi di dunia nyata atau kondisi lapangan.

"Pertanyaan saya apakah saudara menangkap makna bahwa ketegangan atau pro kontra yang ada di dunia maya apakah juga merupakan representasi dari situasi rill di lapangan di masyarakat sosial?" ujar Daroe.

"Ya karena seluruh aktivitas berpikir, aktivitas empati, aktivitas simpati atau antipati itu lebih banyak beroperasi di dunia maya daripada di dunia rill karena orang hanya akses keadaan melalui dunia maya," imbuh Rocky.





Ratna Sarumpaet didakwa membuat keonaran lewat hoax penganiayaan. Ratna menyebarkan hoax kepada sejumlah orang lewat pesan WhatsApp, termasuk mengirimkan gambar wajah lebam dan bengkak yang diklaim akibat penganiayaan.

Padahal kondisi bengkak pada wajah Ratna merupakan efek dari operasi plastik di RS Bina Estetika, Menteng. Jaksa mengungkap Ratna memfoto dirinya saat menjalani perawatan medis, lalu menyebarkan foto ditambah keterangan soal terjadinya penganiayaan.





Simak Juga 'Rocky Gerung dan Tompi Akhirnya Bersaksi di Sidang Ratna Sarumpaet':

[Gambas:Video 20detik]

(yld/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads