TKN ke BPN soal Klaim Menang: Jokowi Minta Tunggu KPU, Prabowo Tak Pernah

TKN ke BPN soal Klaim Menang: Jokowi Minta Tunggu KPU, Prabowo Tak Pernah

Jabbar Ramdhani - detikNews
Selasa, 23 Apr 2019 08:29 WIB
Foto: Prabowo Subianto declare kemenangan. (Rani/detikcom).
Jakarta - BPN menyebut Prabowo Subianto deklarasi kemenangan Pilpres 2019 sebagai respons atas klaim kemenangan yang sebelumnya dilakukan Joko Widodo (Jokowi). TKN Jokowi-Ma'ruf tak setuju pernyataan tersebut karena menilai Prabowo melakukan deklarasi karena merespons hitung cepat (quick count).

"Mari sama-sama kita lihat kembali rangkaian peristiwa setelah QC ditayangkan di banyak televisi. Siapa duluan yang tampil di ruang publik antara Pak Prabowo dan Pak Jokowi bicara tentang klaim kemenangan?" kata Wakil Ketua TKN Jokowi-Ma'ruf, Arsul Sani, lewat pesan singkat, Senin (22/4/2019) malam.

"Pak Jokowi memang memberikan konpers di Jakarta Theater sore 17 April namun sama sekali tidak menyatakan paslon #01 telah memenangkan Pilpres. Selama inipun kan statement dari BPN mengapa Prabowo menyampaikan klaim kemenangan adalah sebagai respons terhadap QC, bukan sebagai respons terhadap pernyataan Pak Jokowi pada 17 April sore," sambung Sekjen PPP ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Arsul meminta Hashim untuk mengecek kembali runutan peristiwa dan konten klaim kemenangan yang disampaikan Prabowo. Dia harap BPN tak cari-cari alasan untuk pembenaran atas klaim kemenangan yang tiga kali dilakukan Prabowo.

Di sisi lain, Arsul menyampaikan bahwa Jokowi dalam setiap kesempatan bicara terkait Pilpres 2019 selalu meminta masyarakat untuk menunggu hasil penghitungan yang dillakukan KPU selaku lembaga yang berwenang. Dia kemudian menyindir Prabowo yang tak pernah meminta para pendukungnya untuk memberi kesempatan kepada KPU untuk bekerja.

"Pak Jokowi dalam kalimat yang variatif telah menyampaikan kepada masyarakat agar soal siapa yang secara resmi memenangi pilpres ini agar menunggu penghitungan suara manual oleh KPU. Tapi Pak Prabowo tidak pernah menyatakan hal yang senada. Justru tokoh-tokoh pendukungnya terus menggemangkan narasi ketidakpercayaan terhadap KPU sebagai penyelenggara Pemilu," tuturnya.
Arsul Sani.Foto: Wakil TKN Jokowi-Ma'ruf Amin, Arsul Sani. (Lisye-detikcom)

Arsul memandang narasi ketidakpercayaan kepada KPU malah akan membuat pemilih Prabowo-Sandi berpaling. Sebab, soal sengketa pemilu sudah punya jalur sebagai upaya penyelesaian.

"Cuma kami yakin bahwa lama-lama pemilih #02 yang moderat tidak akan mengikuti narasi-narasi seperti itu. Karena soal-soal yang diklaim sebagai kecurangan atau ketidakberesan dalam pemilu harusnya dibawa ke Bawaslu kalau menyangkut proses dan ke MK kalau nanti menyangkut hasil," ujar dia.

Sebelumnya diberitakan, Direktur Komunikasi dan Media BPN Prabowo-Sandiaga, Hashim Djojohadikusumo menjelaskan alasan Prabowo mengklaim kemenangan di hari pertama pasca-pencoblosan. BPN menyebut aksi tersebut merupakan respons dari klaim kemenangan yang dilakukan Jokowi.

"Saya pikir apa yang dilakukan Prabowo merupakan respons atas apa yang dilakukan Jokowi. Faktanya, Jokowi telah berkomentar dan mengklaim kemenangannya beberapa jam sebelum Prabowo melakukan," kata Direktur Komunikasi dan Media BPN Prabowo-Sandiaga, Hashim Djojohadikusumo di Hotel Dharmawangsa, Jakarta Selatan, Senin (22/4).

Alasan kedua, kata adik Prabowo itu, adalah hasil real count internal yang menunjukkan Prabowo unggul dari Jokowi. Survei tersebut, kata Hashim, hasilnya Prabowo meraup hampir 62 persen suara. Sehingga Prabowo pun melakukan deklarasi.


Simak Juga 'TKN: Perjuangan Belum Selesai, Kemenangan Berakhir di KPU':

[Gambas:Video 20detik]

TKN ke BPN soal Klaim Menang: Jokowi Minta Tunggu KPU, Prabowo Tak Pernah
(jbr/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads