"Tetap dapat suara (Bowo). Tetap ada yang suka. Namun jumlah suara yang diperoleh tak begitu banyak perkiraannya," kata Sekretaris DPD II Golkar Kudus, Ali Muklisin, saat dihubungi, Senin (22/4/2019).
Sedikitnya jumlah suara yang diperkirakan dikantongi Bowo karena tidak ada interaksi selama pileg. "Jadi berjalan apa adanya. Karena dari pihak Mas Bowo enggak ada interaksi," ujarnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mereka yang memilih Bowo Sidik dalam Pileg merupakan pendukung lama. Mengingat Bowo di Pileg sebelumnya telah berhasil mendulang suara dan menjadikannya wakil rakyat dari dapil tersebut.
Pihak Golkar Kudus belum tahu berapa jumlah suara yang didapat mengingat sampai saat ini proses penghitungan masih berlangsung. Dari laman pemilu2019.kpu.go.id pukul 15.50 WIB, DPR RI Dapil Jateng II, Golkar mendapat 8.247 suara.
Bagaimana Golkar Kudus melihat suara Nusron Wahid yang dapilnya sama dengan Bowo? Mengingat Bowo juga menyebut nama Nusron saat diperiksa KPK. Muklisin belum bisa menyebut jumlah suara pasti yang diraih Nusron.
Baca juga: Bowo Sidik 'Menggigit' Nusron Wahid |
"Nusron tertinggi dibanding enam orang caleg DPR RI termasuk Bowo di dalamnya. Saya belum tahu pastinya. Hanya saya dapat info, Nusron memang tertinggi," tutur Muklisin.
Jumlah suara yang diraih Nusron mencapai sekitar 100 ribu hingga 120 ribu suara. Kalau di Pileg lalu, ujar Muklisin, Nusron meraih 200 ribu suara. "Jauh terpautnya dengan Bowo. Kan Bowo mengandalkan coblosan apa adanya," ungkap dia.
Simak Juga 'Bowo Sidik Pamer Jari Bertinta':
(mbr/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini