Berdasarkan laporan yang diterima KPU, puluhan petugas yang meninggal dan sakit itu tersebar di 16 kabupaten/kota. Di antaranya di Kota Bandung, Kota Cimahi, Kabupaten Cianjur, Kabupaten Indramayu, Kabupaten Cirebon, Kabupaten Sukabumi, Kota Sukabumi, Kabupaten Karawang, Kabupaten Tasikmalaya dan beberapa daerah lainnya.
"Jumlah bertambah, ini rekor petugas meninggal dan sakit di Jabar ada 44 orang," kata Ketua KPU Jabar Rifqi Ali Mubarok, saat ditemui di Kantor KPU Jabar, Kota Bandung, Senin (22/4/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Semuanya (diduga) karena faktor kelelahan. Dari sisi usia juga rata-rata memang sudah berumur," ucapnya.
Dia juga mengaku, tengah memikirkan uang santunan kepada keluarga yang ditinggalkan. Pihaknya juga sudah melaporkan hal kepada KPU RI termasuk Pemprov Jabar agar bisa sama-sama memberikan santunan.
"Kita lakukan pendataan kemudian dilaporkan ke KPU RI sedang dibicarakan pemberian santunan. Kemudian lapor juga ke Provinsi mudah-mudahan bisa beri santunan juga," ucapnya.
Rifqi menambahkan, banyaknya petugas yang meninggal karena proses pemungutan dan pengitungan di Pemilu kali ini memang cukup melelahkan. Para petugas harus bekerja ekstra untuk mengitung lima surat suara.
"Kemudian di Jabar ini cukup banyak, karena jumlah TPS dan petugasnya juga sangat banyak. Di Jabar ada sekitar 33,2 juta pemilih paling banyak di Indonesia. Kedua TPS banyak ada 138 ribu TPS, dengan kurang lebih 950 ribu petugas KPPS. Dari jumlah itu ada sebanyak 30 meninggal dan 14 sakit," ucapnya. (mso/ern)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini