"Kita mendengar, menyerap apa yang disampaikan kawan-kawan stakeholder, tadi banyak masukan bagus dan kita akan lakukan elaborasi dan juga menjadi satu pertimbangan kita untuk mempersiapkan angkutan 2019," kata Sekjen Kementerian Perhubungan, Djoko Sasono kepada wartawan setelah rapat di Kantor Kemenhub, Jakarta, Senin (22/4/2019).
Berdasarkan hasil rapat, Sasono mengatakan puncak arus mudik Lebaran 2019 diperkirakan jatuh pada 31 Mei 2019. Namun, dia memastikan setiap moda transportasi memiliki puncak yang berbeda.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan hasil survei Litbang Kemenhub, pemudik dari Jabodetabek, Banten, dan Bandung pemudik tahun ini diperkirakan mencapai 18,2 juta orang. Pemudik didominasi dari Jabodetabek sebesar 14,9 juta orang, kemudian Banten 622 ribu orang, dan Bandung sekitar 2,7 juta orang.
Angka ini diprediksi meningkat dari tahun sebelumnya. Sasona juga memperkirakan ada peralihan moda transportasi karena Tol Surabaya-Jakarta telah dibuka.
"Secara total (pemudik) naik trendnya, ada pergeseran moda tapi kemungkinan moda udara, kayak tahun lalu ada penurunan dari moda udara karena ada pembukaan jalan tol sampai Surabaya," ucapnya.
Selain itu, hasil survei juga memetakan para pemudik dari Jabodetabek akan menggunakan bus sekitar 4,4 juta orang (30), mobil pribadi 4,3 juta orang (28,9%), sisanya menggunakan kereta api, pesawat dan sepeda motor. Sasono mengatakan mayoritas menggunakan bus karena adanya tol Trans Jawa dan tol Sumatera.
"Satu hal ya adanya jalan tol Jawa yang sudah nyambung dari Merak sampai Porbolinggo dan tol Sumatera Selatan yang tembus Bakaehuni tentu jadi inspirasi orang untuk lakukan perjalanan dengan gunakan jalan, ini satu bentuk respons antusiasme masyarakat," jelasnya.
Sementara terkait, puncak arus balik diperkirakan terjadi pada hari Minggu (9/6/2019) atau H+3 lebaran. Diperkirakan sekitar 22,4% pemudik akan kembali pada H+3 lebaran ini.
Simak Juga "Rapat Kesiapan Mudik, Menhub Anjurkan Pemudik Tak Pakai Motor":
(idh/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini