Napi Anak SD di Kutoarjo UN Pakai Seragam SMP dan SMA

Kutoarjo - Sebanyak empat anak Sekolah Dasar (SD) binaan Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kutoarjo, Purworejo mengikuti ujian nasional berbasis kertas dan pensil (UNKP) hari ini. Namun, saat ujian mereka mengenakan seragam SMP dan SMA karena para peserta ujian tak muat mengenakan seragam SD.

UNKP tersebut dilaksanakan selama 3 hari berturut-turut terhitung sejak hari ini Senin (22/4/2019) hingga Rabu (24/4). Untuk ujian SD lain juga dilaksanakan serempak pada hari ini.

Ketua penyelenggara Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) LPKA Kutoarjo, Rini Astuti (53) menuturkan bahwa seragam merah putih untuk SD sudah disediakan. Namun karena terkendala postur tubuh yang besar maka terpaksa peserta memakai seragam SMP dan SMA yang ada.

"Ya karena postur yang sudah gede jadi untuk pakai seragam SD nggak muat terus kami pinjami seragam SMP dan SMA, karena wajib menggunakan seragam ketika ujian," kata Rini ketika ditemui detikcom di LPKA Kutoarjo, Senin (22/4/2019).

Sesuai daftar awal, jumlah peserta UN yang tergabung dalam program paket A tersebut ada 5 anak, namun 1 peserta tidak hadir karena ada sebab lain. Pihak LPKA menyayangkan atas ketidakhadiran anak tersebut.

Baca juga: UNBK SMP, 17 Sekolah di Gunungkidul Masih Numpang

"Daftar peserta ujiannya ada 5 anak. Namun yang 1 tidak hadir. Kami sudah menghubungi yang bersangkutan tapi tetap tidak bisa hadir karena alasan tertentu," lanjutnya.

Selama tiga hari pelaksanaan ujian, setidaknya ada lima mata pelajaran yang diujikan. Sebelum melaksanakan ujian nasional, para anak binaan juga mengikuti kegiatan belajar mengajar setiap hari Senin hingga Jumat dengan 9 mata pelajaran. Selain itu, mereka juga menerima ekstrakurikuler seperti karawitan, mengaji, musik dan lain-lain.

"Kegiatan belajar mengajarnya dari Senin sampai Jumat. Untuk hari Sabtu biasanya diisi rekreasi dengan mitra dan Minggu libur. Saya harap semoga mereka bisa lulus semua seperti tahun lalu, dan ijazahnya nanti bisa digunakan untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi karena ijazahnya juga setara dengan sekolah formal lainnya," tutup Rini. (sip/sip)