"Kagama mengajak seluruh rakyat tetap menjaga kedamaian, kerukunan dan tali persaudaraan antar sesama anak bangsa," jelas Sekjen PP Kagama, AAGN Ari Dwipayana dalam keterangan tertulis yang diterima detikcom, Senin (22/4/2019).
"(Agar) tidak terpancing dengan provokasi yang bisa memecah belah bangsa. Meminta seluruh anggota Kagama di manapun berada untuk menjadi perekat persatuan dan kesatuan bangsa," lanjut staf khusus presiden bidang politik dan pemerintahan ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kagama mendukung para penyelenggara pemilu dalam menjalankan tugasnya secara mandiri dan profesional. Kagama mengecam keras setiap upaya untuk mendelegitimasi KPU dan juga mendelegitimasi pemilu," terangnya.
Terkait hasil pemilu, PP Kagama meminta kepada para kontestan dan pendukung untuk menunggu rekapitulasi suara dari KPU. Jika ada sengketa pemilu, maka disarankan para kontestan menggugatnya dengan cara-cara yang konstitusional.
"Kagama mengimbau para elite politik tidak mengeluarkan pernyataan yang provokatif yang memunculkan keterangan dan polarisasi di akar rumput. Kagama mengingatkan bahwa para pemimpin harus menjadi contoh dan teladan dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa," tuturnya.
Selanjutnya, PP Kagama mengingatkan bahwa Indonesia adalah negara demokrasi terbesar ketiga di dunia. Sementara dalam 30 tahun terakhir Indonesia sudah terbukti dan berprestasi dalam menyelenggarakan pemilu yang damai.
"Untuk itu Kagama menyerukan seluruh elemen bangsa bisa menyelesaikan perbedaan secara damai dan konstitusional. Setiap langkah yang inkonstitusional harus dilawan karena menghancurkan fondasi berbangsa dan bernegara," tutup Ari.
Ikuti perkembangan Pemilu 2019 hanya di detik.com/pemilu (sip/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini