Menag: Teror Bom di Sri Lanka Pengecut dan Bertentangan dengan Agama

Menag: Teror Bom di Sri Lanka Pengecut dan Bertentangan dengan Agama

Fajar Pratama - detikNews
Senin, 22 Apr 2019 07:38 WIB
Foto: REUTERS/Dinuka Liyanawatte
Jakarta - Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin, mengecam keras serangkaian ledakan bom di gereja dan hotel mewah di Sri Lanka yang menewaskan ratusan orang. Menag turut berduka cita atas peristiwa itu,

"Itu tindakan tidak berperikemanusiaan dan sangat bertentangan dengan nilai-nilai agama. Ironi, tragedi kemanusiaan terjadi justru di momen umat Kristiani sedang peringati hari besar keagamaannya. Kami turut berduka. Umat kristiani diharap tabah, tapi waspada, dan tetap menjadi pembawa damai bagi sesama," kata Menag di Jakarta, pada Minggu 21 April 2019.


Menurut Menag, tindakan pengeboman itu jelas menyalahi ajaran agama. Sebab, tidak ada agama yang membenarkan tindak kekerasan apapun motifnya. "Itu jelas sikap pengecut dan tidak bertanggung jawab. Apalagi bom meledak di rumah ibadah, saat umat beribadah," tegas Menag.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menag mengajak tokoh dan umat beragama untuk mendoakan yang terbaik buat korban di Sri Lanka. Menag juga minta masyarakat untuk menahan diri dan tidak emosional.

Menag mengatakan Pemerintah melalui Kementerian Luar Negeri terus bekerja untuk mengetahui perkembangan kondisi di Sri Lanka, termasuk memastikan kondisi keamanan warga negara Indonesia di sana. "Mari tingkatkan kewaspadaan kita untuk terus menjaga keamanan dan kesucian rumah ibadah kita masing-masing," imbau dia.


Dia juga mengingatkan para pengguna media sosial agar tidak terpancing dan turut menyebarluaskan informasi yang belum jelas kebenarannya. "Hindari menebar hoax seputar tragedi Sri Lanka. Penyebaran hoax itulah yang diharapkan pelaku untuk menebar teror dan rasa takut," kata Menag.


Simak Juga "Umat Katolik di Makassar Kirim Doa untuk Korban Bom Sri Lanka":

[Gambas:Video 20detik]

(aan/aan)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads