"Dalam kehidupan masyarakat beradab, pelaku pengeboman bukan pahlawan dan dalam pandangan Islam mereka tidak mati syahid. Kita dan masyarakat dunia mengutuk perbuatan seperti itu," kata Ketua Pengurus Harian Tanfidziyah PBNU, Robikin Emhas, dalam keterangan persnya, Minggu (21/4/2019).
Robikin menjelaskan, semua orang harus menjunjung tingi martabat kemanusiaan dan menjaga kelangsungan hidup setiap manusia. Pihak lain yang berbeda tidak boleh terancam oleh agama dan ideologi yang dianut oleh satu pihak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
PBNU mendukung pemerintah RI melakukan langkah-langkah diplomatis untuk memulihkan keamanan dan membangun solidaritas kemanusiaan masyarakat dunia untuk warga Sri Lanka.
Pengeboman di tiga gereja dan tiga hotel di Sri Lanka telah menewaskan 138 orang. 400 Orang terluka akibat peristiwa itu.
(dnu/fdu)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini