"Kalau menurut saya, sebagai pemimpin bangsa yang negarawan, baik Pak Prabowo dan tim beliau sebaiknya bersabar saja menunggu hasil real count dan tidak perlu bereaksi berlebihan," kata Wakil Ketua TKN Jokowi-Ma'ruf, Abdul Kadir Karding, kepada wartawan, Kamis (18/4/2019).
Karding menyebut Prabowo membangun opini bahwa dirinya menang. Politikus PKB itu bahkan menilai Prabowo juga membangun anggapan bahwa hasil quick count tidak profesional.
"Ketiga, dia (Prabowo) ingin membangun suatu kondisi di mana seakan-akan KPU dan Bawaslu bagian dari alat pemenangan Pak Jokowi seakan-akan, itu framing yang sedang dibangun," katanya.
"Langkah paling bijak oleh Pak Jokowi dan Pak Prabowo adalah tidak bereaksi berlebihan dan mengajak untuk bersama-sama membangun dan saling menghormati apa pun hasil pemilu kali ini," imbuh Karding.
Karding meminta Prabowo meniru sikap capres Jokowi yang tidak menunjukkan reaksi berlebihan saat menanggapi hasil quick count. Seorang pemimpin, sebut dia, harus bisa menerima kekalahan.
"Justru sebagai pemimpin kita harus tunjukkan kepada rakyat, kalau kalah terima dengan legowo dan menghormati yang menang serta yang menang kita syukuri sekaligus tidak menghina, merendahkan, dan tidak mengolok-olok yang kalah," tutur dia.
Sebelumnya, Prabowo mengklaim kemenangannya pada Pilpres 2019 bersama Sandiaga. Menurut Prabowo, dirinya menang pilpres dengan perolehan suara 62 persen.
"Saya ulangi, pada hari ini, saya, Prabowo Subianto, menyatakan bahwa saya dan Saudara Sandiaga Uno mendeklarasikan kemenangan sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI tahun 2019-2024 berdasarkan penghitungan lebih dari 62 persen hitungan real count," kata Prabowo di kediamannya, Jl Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (18/4).
Simak Juga 'Klaim Menang, Prabowo-Sandi Deklarasi Presiden dan Wakil Presiden':
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini