"Presiden menerima pengunduran diri perdana menteri beserta jajaran pejabat pemerintah," menurut pernyataan kantor Presiden Ibrahim Boubacar Keita, yang dikutip dari Antara, Jumat (19/4/2019).
PM Mali mengundurkan diri beserta seluruh jajaran pejabat pemerintah pada Kamis (18/4). Namun, dalam pernyataan tersebut tidak menyebutkan alasan pengunduruan diri Soumeylou Boubeye Maiga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Politik di Mali sendiri memang sedang panas, sejumlah legislator pada Rabu (17/4) juga sudah membahas kemungkinan mosi tidak percaya pada pemerintahan atas pembantaian dan gagalnya upaya untuk melucuti anggota milisi atau mengusir militan.
Pembantaian pada 23 Maret itu merupakan pembunuhan berdarah bahkan kekerasan paling sadis yang pernah terjadi dalam sejarah Mali.
Insiden tersebut menyusul serangan mematikan oleh gerilyawan terhadap pos militer yang menewaskan sedikitnya 23 tentara, juga di wilayah Mali tengah.
(rvk/fai)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini