"Ke depan perencanaan pemilu harus dipersiapkan dengan lebih baik, KPU juga harus mengatur waktu agar proses pencoblosan dapat berjalan lancar," ujar Lukas yang dilansir dari Antara, Kamis (18/4/2019).
Lukas mengatakan, pemilu di provinsi ujung timur Indonesia itu berjalan lancar. Dia menjelaskan pada kelompok-kelompok yang berusaha mengganggu stabilitas keamanan baik nasional maupun di daerah, pasti aparat keamanan akan mengamankan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: 541 Napi di Jayapura Akhirnya Bisa Nyoblos |
"Kami bersyukur karena situasi di Papua selama pelaksanaan pemilu kali ini baik, meskipun ada sejumlah TPS di pegunungan dan di ibu kota provinsi harus menunda pencoblosan lalu mencoblos hari ini (18/4)," katanya lagi.
Bicara soal hasil quick count, Lukas mengatakan, apapun hasil dari perhitungan cepat kini, masyarakat harus tetap menunggu hingga keluar penghitungan resmi dari KPU. Dia mengatakan, sosok tersebutlah yang akan menjadi Presiden RI.
"Jangan karena merasa menang atas perhitungan cepat lalu menyebar berita bohong dan akhirnya membuat onar, itu tidak diperbolehkan," tutur Lukas.
Gubernur Lukas sebelumnya sempat kesal saat mau mencoblos. Dia datang ke TPS-nya di Jayapura, Selasa (17/4). Tetapi begitu sampai TPS, surat suara hingga kotak suara belum tersedia di TPS. Lukas pun baru mencoblos Rabu pagi.
Saksikan juga video 'Di Papua Logistik Pemilu 2019 Terlambat, Gubernur Kecewa':
(rvk/asp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini