Hasil exit poll tersebut berdasarkan hasil wawancara terhadap 2.200 responden yang tersebar di 700 TPS di 34 provinsi. Hasilnya, Prabowo-Sandiaga menang telak atas Jokowi-Ma'ruf.
"Exit poll ini hasil dari relawan kami yang ada di lapangan. Kita menggunakan random sampling kepada 2.200 responden," kata Rektor UKRI Boyke Setiawan kepada wartawan di kampus UKRI, Jalan Halimun, Kota Bandung, Rabu (17/4/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menegaskan UKRI membiayai sendiri exit poll Pilpres tahun ini. Pihaknya menghabiskan sekitar Rp 206 juta untuk membiayai operasional tersebut.
"Kita memanfaatkan fasilitas UPT tersebut sehingga kami tinggal mencari relawan di luar sana. Jadi mandiri dana UKRI. Sekitar Rp 206 juta untuk UPT, kita beli alat, servernya 11 tapi tidak semua di UKRI, itu yang kita gunakan," ujar dia.
Mengenai adanya perbedaan mencolok antara exit poll dan quick count berbagai lembaga survei, pihaknya tidak mempermasalahkannya. Pihaknya yakin survei timnya berdasarkan fakta di lapangan.
"Kami yakin dengan hasil ini, sebab dilakukan oleh akademisi. Kalau kami ngarang pasti akan ketahuan, dari sisi kaidah statistiknya," katanya.
"Kalau lembaga survei (quick count) tidak pernah memperlihatkan proses pengolahan datanya. Kita bisa memperlihatkan itu," ucap Boyke menambahkan.
Simak Juga Video Ungkap Hasil Exit Poll, Prabowo: Minta Relawan Kawal TPS (mud/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini