Adapun TPS 16 ini menempati tempat untuk kegiatan tenis meja warga yang hanya ditambahi dengan terpal di bagian depan. Dengan mengusung tema keprihatinan dengan menampilkan dapur yang kuno. Di dekat kotak suara ini ada sepeda, dapur, panci yang digantung, bahkan lampu sentir.
Setelah melakukan pencoblosan, pemilih bisa swafoto atau selfie di lokasi dapur ini. Selain itu, dilengkapi dengan kursi-kursi lawasan. Bahkan ada tempat penitipan handphone.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Ketua KPPS 16, Suhadi mengatakan, setiap ada pemilu selalu menampilkan konsep unik. Dulu saat Pilkada KPSS memakai koboy, kemudian pilgub dengan suasana jadul dan sekarang keprihatinan.
"Sekarang ini temanya memprihatinkan dengan menampilkan dapur. Ceritanya orang-orang melaratlah, gubuk derita dengan dinding yang lama, pakai luweng (dapur)," katanya saat ditemui di lokasi TPS 16, Rabu (17/4/2019).
"Ini untuk menarik pemilih biar datang melakukan pencoblosan. DPT sini ada 249, sekarang yang datang sudah hampir 180-an pemilih," katanya.
Setelah mencoblos, kata dia, pemilih boleh selfie di lokasi dapur.
"Ini kita tampilkan dapur karena terbatas ruangan," kata Suhadi seraya menyebut biasanya digunakan untuk tenis meja.
Adapun pesan dibalik gubuk derita ini, kata Suhadi, untuk menampilkan zaman kuno. Hal ini sekaligus untuk mengingatkan kepada generasi milenial kehidupan zaman kuno.
"Ini sekalian yang milenial tahu. Sekaligus sebagai daya tarik yang mau milih, " tuturnya.