Paloh dan istrinya, Rosita Barack, tiba di lokasi TPS 03, halaman parkir Apartemen Somerset Berlian Jakarta, Grogol Utara, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, pukul 10.00 WIB, Rabu (17/4/2019). Paloh datang memakai baju koko berwarna putih dengan celana hitam.
Paloh dan istri tiba dengan menumpang van VW berwarna hitam. Sesampai di lokasi, Surya Paloh sempat melayani ajakan warga untuk berswafoto.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak lama kemudian, panitia KPPS memanggil nama Paloh beserta istri untuk mengambil surat suara dan mencoblos di bilik yang tersedia. Kurang dari lima menit, Paloh dan Rosita keluar dari bilik dan memasukkan surat ke kotak suara.
Paloh pun mengaku sempat kebingungan memasukkan surat sesuai dengan kotaknya. Khusus DKI Jakarta, ada 4 surat suara, sedangkan di wilayah lain ada 5 surat suara.
"Sedikit agak membingungkan saya rasa bagi kebanyakan orang. Tapi insyaallah (pemilu) akan berjalan lancar di mana-mana," ujar Paloh setelah nyoblos.
![]() |
Bagi Paloh, Pemilu 2019 ini terasa sangat spesial karena baru pertama kalinya dalam sejarah pemilihan presiden dan legislatif digelar secara serentak. Untuk itu, ia mengajak seluruh warga negara Indonesia menggunakan hak pilihnya.
"Pemilu ini adalah konsekuensi dari kehadiran sebuah negara demokrasi sekaligus kesempatan bagi rakyat Indonesia untuk menempatkan hak pilihnya berdasarkan evaluasi hak politik yang mereka miliki," tutur Paloh.
Apa pun hasilnya, kata Paloh, sebaiknya diterima dengan baik. Ia meminta seluruh warga menjaga kestabilan negara.
"Bagi yang kalah, istilah saya, ini adalah kesuksesan yang tertunda. Yang menang harus bisa menjaga stabilitas negara dan menjaga persaudaraan karena yang dikalahkan adalah saudara sendiri," ucapnya.
"Harapan saya, ini adalah bangsa yang sedang bergerak maju dan mari kita songsong kemajuan ini. Jangan kita kasih tempat kepada orang yang mau merusak bangsa kita," tambah Paloh.
Tonton juga video Jusuf Kalla: Kita Harapkan yang Terbaik untuk 01:
(dtg/elz)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini