PBNU-Muhammadiyah Dorong Pemilu Bersih: Rakyat Tak Bisa Dipengaruhi Fulus

Jakarta - Pemilu 2019 yang bersih diidam-idamkan untuk mewujudkan pemimpin yang arif dan bijaksana. Organisasi masyarakat (ormas) Islam pun mendorong agar pemilu yang bersih itu terwujud di hari pencoblosan besok, 17 April 2019.

Ormas seperti PBNU dan PP Muhammadiyah bertemu dalam dialog kebangsaan dengan tema 'Memperteguh Semangat Kebangsaan dalam Bingkai NKRI'. Dari PBNU langsung hadir Said Aqil Siroj, sebagai Ketua Umum PBNU, kemudian ada pula Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti, sedangkan Komaruddin Hidayat datang sebagai cendekiawan muslim.

"Kita harus optimis pemilu berjalan dengan baik," kata Mu'ti dalam acara yang digelar di Hotel Kartika Chandra tersebut, Selasa (16/4/2019).
"Rakyat semakin dewasa. Rakyat tidak terlalu bisa dipengaruhi fulus dan harta benda," imbuh Mu'ti.

Di tempat yang sama, Said Aqil mengatakan Indonesia adalah negara damai yang berideologi Pancasila. Hal itu disebutnya sebagai ideologi yang sudah final.

"Indonesia bukan dari Islam, bukan dari kafir, tapi negara yang damai. Lebih tegas lagi, empat pilar sudah final, negara kebangsaan dengan negara Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, UUD 1945," ucap Said Aqil.

"Mari kita bangun rumah kita. Jangan mau disusupi kekuatan mana pun, terutama yang antidemokrasi, anti-Pancasila, dan anti-Indonesia maju," imbuh Komaruddin.



Ikuti perkembangan terbaru Pemilu 2019 hanya di detikPemilu. Klik di sini


(dhn/tor)