Tak hanya bau yang bikin mual, siswa SD dan warga juga mengeluhkan perihnya mata akibat terpapar udara yang diduga tercemar dari sebuah pabrik.
"Awal kejadian tiba-tiba bau ke mata pedih mual seperti itu. dari, pabrik yang paling deket. Sebenernya bau itu dari jam 10 udah kerasa cuma belum seberapa begitu jam 11 mnyengat pedes saya pulangin anak-anak sekolah," kata salah seorang guru SDN Sumur Wuluh, Sam'ani kepada wartawan, Selasa (16/4/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia mengatakan, anak-anak sekolah sendiri yang meminta untuk dipulangkan karena tak tahan dengan bau yang menyengat tersebut. Warga di sekitar pabrik kimia pun mengeluh hal yang sama.
Warga bahkan memakai masker penutup mulut untuk menghindari bau menyengat tersebut. Bau di sekitar lokasi pabrik masih tercium dan sesekali membuat pada pedih.
Belum diketahui berasal dari apa bau tersebut. Yang jelas, kata Sam'ani dugaan kuat bau itu berasal dari sebuah pabrik yang berdekatan dengan sekolah dan permukiman warga.
"Banyak yang ngeluh pedih mual, anak sendiri yang minta pulang ke gurunya karena saya rasa itu," ujarnya.
Dari hasil alat pengukuran formaldevyde gas meter yang dimiliki warga, kualitas udara di sekitar pabrik, angkanya mencapai 600 ppm.
Seharusnya, dari hasil penyuluhan pihak perusahaan, jika angkanya mencapai 100 ppm maka harus ada tindakan. Itu menandakan kualitas formalin yang mencemari lingkungan sudah sangat berbahaya.
"Kalau udah sampe lampu kuning harusnya pihak perusahaan ngasih kode, tadi sampe 600 ppm itu udah merah, harusnya udah ada tindakan evakuasi apa gimana," kata dia.
(bal/rvk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini