Kondisi geografis yang berbeda-beda, menjadi tantangan tersendiri bagi petugas KPU untuk mendistribusikan logistik pemilu, agar tiba di tempat tujuan dengan kondisi aman dan tepat waktu. Seperti yang dialami aparat gabungan dari KPU dan TNI-Polri, serta petugas penyelenggara pemilu PPK dan PPS saat hendak mendistribusikan logistik pemilu, menuju TPS 8. Di Dusun Kano, Desa Benggaulu, Kecamatan Dapurang, Kabupaten Pasangkayu, Sulawesi Barat, Senin pagi (15/04/19).
Tidak hanya harus menguras tenaga menempuh perjalanan sejauh 100 kilometer menggunakan kendaraan roda empat, perjuangan mensukseskan hajatan pesta demokrasi lima tahunan ini, harus dibayar mahal dengan bertaruh nyawa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Bagaimana tidak, perjalanan para petugas demokrasi ini harus dilanjutkan dengan menyeberangi sungai Benggaulu yang terkenal berarus deras, hanya bermodalkan sebuah rakit kayu yang sudah lapuk, lantaran ketiadaan jembatan untuk menghubungkan kedua sisi sungai selebar kurang lebih 70 meter ini.
Akibatnya, rakit yang membawa beberapa kotak logistik pemilu termasuk beberapa petugas di atasnya, nyaris terbalik lantaran dihantam arus deras saat berada di tengah sungai.
Saat peristiwa terjadi, beberapa petugas terlihat berupaya menyeimbangkan rakit yang terlihat mulai miring, agar tidak tenggelam dan terbawa arus, sementara lainnya nekat menceburkan diri ke dalam sungai, dan menyelamatkan logistik pemilu yang telah dibungkus menggunakan plastik.
Setelah logistik pemilu aman dan semua petugas berhasil menjangkau sisi sungai, perjalanan kembali dilanjutkan sejauh 5 kilometer dengan berjalan kaki , menuju TPS 8 di Dusun Kano, Desa Benggaulu, yang menjadi tujuan pengantaran logistik pemilu ini.
Beratnya perjuangan, para petugas keamanan dan penyelenggara pemilu ini, yang nyaris terbawa arus sungai ini, sempat terekam kamera warga dan kini beredar luas di masyarakat.
"Jadi memang kondisi desa tersebut bisa dibilang sangat jauh dan aksesnya masih sulit djangkau kendaraan, dan Alhamdulillah walau proses pengiriman logistik ke daerah tersebut sempat diwarnai kecelakaan karena kondisi alam yang tidak bisa ditebak, teman-teman semua berhasil selamat dan logistik pemilu tiba di lokasi tujuan dengan kondisi baik " ujar Ketua KPUD Pasangkayu, Sulbar, Sahran Ahmad saat diwawancara detikcom.
Sahran juga menyebutkan, bahwa masih ada beberapa lokasi di Pasangkayu yang memang sulit dijangkau akses kendaraan, baik roda dua maupun roda empat. Sehingga harus dilakukan dengan berjalan kaki, mendapat prioritas pengiriman logistik lebih awal.
"Jadi memang Dapurang merupakan salah satu wilayah yang kami prioritaskan untuk mendapat logistik lebih awal, karena di sana ada beberapa TPS yang jauh dan harus ditempuh dengan melewati medan berat," ungkapnya.
Simak Juga '5 Surat Suara di Pemilu 2019, Yuk Kenali Warna dan Cirinya':
(rvk/asp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini