Cerita Mahasiswa RI di Marseille Menunggu 10 Jam Demi Nyoblos Pemilu 2019

Cerita Mahasiswa RI di Marseille Menunggu 10 Jam Demi Nyoblos Pemilu 2019

Yulida Medistiara - detikNews
Senin, 15 Apr 2019 01:13 WIB
Suasana nyoblos di KJRI Marseille (Foto: Dok. Istimewa)
Jakarta - Sejumlah Warga Negara Indonesia (WNI) yang bermukim di wilayah Prancis Selatan telah melaksanakan pencoblosan Pemilu 2019 pada Sabtu (13/4) di kantor KJRI Marseille. Proses pencoblosan berlangsung kondusif.

Didukung cuaca cerah khas wilayah mediterania, pelaksanaan pemungutan suara Pemilu 2019 di Marseille berjalan dengan lancar. Jumlah pemilih yang datang berjumlah 86 orang yang terdiri atas 70 orang pemilih yang termasuk dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT), 6 pemilih tambahan (DPTbLN), dan 10 pemilih khusus (DPKLN). Surat suara yang disediakan oleh KPU mencukupi dan memastikan seluruh calon pemilih yang datang dan memenuhi syarat dapat melakukan pencoblosan.

"Masyarakat Indonesia di Prancis selatan merasa puas dan mengapresiasi penyelenggaraan pemilu kali ini, bahkan ada yang menyebutkan bahwa kegiatan Pemilu ini jauh lebih baik dari pemilu-pemilu sebelumnya," ujar Ketua PPLN Marseille, Darmadi Azis, dalam keterangan yang diterima, Senin (15/4/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


[Gambas:Video 20detik]


Pernyataan tersebut didukung oleh data statistik bahwa tingkat partisipasi masyarakat Prancis selatan untuk Pemilu 2019 telah mencapai lebih dari 80% (status s/d 13 April 2019). Data ini dipastikan masih terus bertambah karena penerimaan surat suara melalui pos masih dibuka hingga tanggal 17 April 2019.

Antusiasme masyarakat Indonesia ditandai dengan banyaknya pemilih yang datang ke Marseille dari berbagai penjuru, bahkan tidak sedikit yang rela naik kereta/bus selama berjam-jam dan menginap untuk memeriahkan pesta demokrasi Indonesia ini. Misalnya, Zul dan Gesang, dua mahasiswa Indonesia asal Montpellier, dengan semangat tiba satu jam sebelum TPS dibuka untuk memastikan diri mereka terdaftar dan dapat memilih dengan status Daftar Pemilih Khusus (DPKLN).


"Kami baru tiba di Prancis awal tahun ini sehingga tidak sempat dimasukkan ke dalam DPTLN, namun kami langsung menghubungi PPLN Marseille agar tetap dapat mencoblos di TPS," kata Zul dan Gesang bersemangat menunggu 10 jam sampai waktu pencoblosan bagi para pemilih DPK dibuka satu jam sebelum TPS ditutup.

Pelaksanaan Pemilu di Marseille juga unik karena komposisi panitia penyelenggara didominasi oleh perempuan. Dari 14 orang penyelenggara yang terdiri dari unsur PPLN dan KPPSLN, 8 orang di antaranya merupakan perempuan dan sisanya laki-laki.


Cuaca musim semi yang cerah juga dimanfaatkan warga Marseille dan sekitarnya untuk berpiknik bersama setelah melakukan pencoblosan. Meski pilihan berbeda-beda, penyelenggaraan pemilu ini justru dimanfaatkan untuk merekatkan tali silaturahmi dan hubungan baik sesama warga Indonesia di perantauan.


Saksikan juga video 'Keseruan WNI Mencoblos di Moskow':

[Gambas:Video 20detik]

(yld/idn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads