Enci sendiri sudah lama berjualan miras, bahkan lokasinya tak jauh dari Polsek Ciwidey. Sejak lama ia tak pernah tersentuh razia. Tapi saat Polsek Ciwidey dipimpin AKP Ivan Taufik, lapak milik Enci mulai dirazia.
"Pada saat saya datang ke sini (mutasi dari Polsek Cikancung ke Ciwidey), posisi bos miras itu jualannya 40 meter dari Mapolsek. Jadi memang sudah lama beroperasi, sejak Polsek Ciwidey berdiri belum ada yang menyentuh (razia)," katanya via sambungan telepon, Minggu (14/4/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Tidak berhenti di situ, pria yang mengawali karir di Korps Brimob Polda Jabar ini terus melakukan operasi di Ciwidey. Dalam rentang waktu tiga bulan, dengan sembilan kali operasi, pihaknya menyita sekitar 2.500 botol miras dari tangan bos miras tersebut.
"Pokoknya total sampai sembilan kali dari si Enci saja sampai 2.500 botol selama tiga bulan. Sembilan kali melakukan operasi, lima kali (sidang) tipiring," ujarnya.
Menurutnya, bos miras tersebut sudah merasa cape terus menerus dirazia. Hingga akhirnya ia datang ke Mapolsek Ciwidey dan menyampaikan ingin berhenti berjualan miras yang dilakoninya sejak tahun 90-an.
Dengan disaksikan oleh tokoh masyarakat, tokoh agama, kepala desa, Danramil dan Camat Ciwidey, Enci menandatangani kesepakatan tidak akan lagi berjualan miras.
"Kami akan terus lakukan operasi miras. Selain secara masif dan terus menerus, kami akan berupaya sampai tipiring, walaupun toko kecil. Berantas habis, tidak ada toleransi," ujar Ivan. (tro/tro)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini