"Mereka berdua mulai menampilkan ciri khas, dan Pak Prabowo langsung ngegas dengan dia mengatakan arah pembangunan salah. Itu cukup membuat dia menjadi perhatian, tapi kemudian Mas Sandi menurunkan emosi Prabowo, berusaha menenangkan, berusaha mengatakan hal-hal yang lebih positif, seperti Indonesia negara kaya," ujar Hendri saat dihubungi, Sabtu (12/4/2019).
Dia pun menilai wajar Jokowi sebagai petahana menyampaikan keberhasilan selama kepemimpinannya, dan memaparkan program ke depan jika kembali terpilih. Namun Hendri memberi catatan pada tiga kartu yang menjadi janji Jokowi.
"Hanya, memang hati-hati, karena tiga kartu itu berpotensi untuk diserang, karena tiga kartu itu seperti kekurangan dia terhadap pembangunan yang dia lakukan. Jadi artinya, kalau dia bilang sembako nanti ada kartu sembako yang didiskon, artinya nanti kalau dia memimpin harga sembako memang mahal," tuturnya.
"Demikian juga dengan link and match di Kartu Pra-Kerja. Tadi juga sempat bilang korban-korban PHK akan dilatih, artinya dia juga mengakui ada PHK pada saat dia memimpin. Jadi menurut saya, hati-hati dengan tiga kartu itu. Jadi harus dielaborasi lebih jauh," lanjutnya.
Hendri juga menyoroti Freeport yang sempat diungkapkan Jokowi dalam debat. Menurutnya, selama ini polemik tentang Freeport belum selesai.
"Dan kalau Prabowo-Sandi ini mengelaborasi lebih jauh, mungkin menarik. Di sesi pertama itu, yang paling tenang adalah Kiai Ma'ruf karena dia nggak ngomong," ucapnya.
Awali Debat, Jokowi Vs Prabowo Saling Sanggah soal Stabilitas Harga:
(nvl/van)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini