"Kita konsolidasikan saksi saksi, karena saksi ini garda terdepan. Oleh karena itu selama masa tenang kami memastikan tugas saksi hadir ada dan berfungsi," kata Wakil Ketua BPN Ahmad Muzani, saat konferensi pers di Media Center BPN, Jl Sriwijaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Sabtu (13/4/2019).
Muzani yang juga Sekjen Gerindra itu menyebut BPN menyiapkan 890 saksi. 890 saksi itu akan mengawasi di sejumlah TPS baik di dalam dan luar negeri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, Muzani mengatakan pihak terus memonitor setiap laporan dari setiap daerah bila ada potensi kecurangan. Ia menegaskan tidak akan mentolerir segala bentuk kecurangan pemilu.
"Kami juga akan terus mendengarkan laporan laporan yang berpotensi mencoreng demokrasi, sehingga kecurangan itu nantinya tak akan kami tolerir," ujar dia.
Sementara itu, Sekjen Demokrat Hinca Pandjaitan mengatakan dalam pelatihan saksi-saksi di TPS tidak perlu yang berat. Menurutnya, terpenting saksi-saksi tersebut mengerti tugas dan fungsinya.
"Soal pelatihan saksi kan simple, apa yang dilihat, apa yang didengarnya, jadi tak perlu pelatihan yang berat. Dan pemilu kita sudah berlangsung berkali-kali tapi kami pastikan semua saksi kami semuanya berkualitas dan siap menjalan tugasnya sebagai saksi," kata Hinca di lokasi yang sama.
Begini Aturan Masa Tenang Pemilu di Medsos dari Kominfo, Simak Videonya:
(ibh/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini