Duit atau Kartu, Sandi Menyerang Program Nol Satu

Round-Up

Duit atau Kartu, Sandi Menyerang Program Nol Satu

Tim detikcom - detikNews
Jumat, 12 Apr 2019 07:40 WIB
Foto: Cawapres Sandiaga Uno. (Grandyos Zafna-detikcom)
Jakarta - Calon Wakil Presiden Sandiaga Salahudin Uno menyindir program kartu-kartu sakti Capres Joko Widodo (Jokowi). Sandiaga ingin ekonomi warga meningkat bukan kartu-kartu yang diperbanyak.

Sandiaga awalnya mengungkapkan sebanyak 1.550 kunjungan telah dilakukan pasangannya. Sandiaga mengaku fokus kepada peningkatan ekonomi.

"Kita fokus tingkatkan ekonomi, kita ingin suara emak-emak didengar. Emak-emak mengeluh harga harga turun atau naik, belanja murah atau mahal. Mahal atau mahal banget, listrik turun atau naik?" tanya Sandiaga kepada pendukungnya saat kampanye di Jalan Lingkar Selatan, Kecamatan Cibereum, Kota Sukabumi, Jawa Barat, Kamis (11/4/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Sandiaga lantas meminta pendukungnya untuk fokus memenangkan pasangan 02. Apabila terpilih, Sandiaga berjanji akan menurunkan tarif listrik hingga 20 persen.

"Bersama Prabowo Sandi, Insyaallah listrik secara bertahap lima tahun ke depan kita turunkan harganya. Paling tidak 20 persen bu, uangnya kita kembalikan ke mana? Ke kantong emak-emak biar kantong emak-emak kantongnya isi penuh duit, bukan penuh kartu mau banyak kartu atau banyak duit," lanjut dia.


Sandiaga sebelumnya juga menyindir kartu-kartu program pemerintah dalam debat cawapres. Tak ingin membebani negara dengan penerbitan kartu-kartu itu, Sandiaga membanggakan e-KTP yang menurutnya super canggih.

"Untuk semua layanan daripada pemerintah, kita tidak ingin merepotkan dan membebani negara dengan menerbitkan kartu-kartu yang lain," kata Sandiaga di sesi penutup debat cawapres 2019 di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (17/3).

Kepada para pemirsa di rumah, Sandi meminta semuanya mengeluarkan dompet masing-masing. Sandi lantas memamerkan e-KTP miliknya.

"Mari kita ambil dompet kita masing-masing, dompet kita keluarkan, ibu-ibu yang di rumah terutama, bapak-bapak, semua, anak muda, keluarkan satu kartu yang sudah semua kita miliki, yaitu Kartu Tanda Penduduk, KTP," ucap Sandiaga.

"Ini super canggih, sudah memiliki chip teknologi di dalamnya. Revolusi indsutri 4.0 memudahkan dengan big data, semua fasilitas layanan, baik ketenagakerjaan, pendidikan, kesehatan, semua Rumah Siap Kerja bisa diberikan. PKH, kita akan tambah jadi PKH plus di dalam program yang hanya membutuhkan KTP ini. Ini menjadikan kartu kami," tegas Sandi.


Dalam kesempatan lain, Sandiaga menyebut program kartu sakti yang dikampanyekan Jokowi-Ma'ruf bikin pusing. Jika terpilih, Sandi akan menghapus program banyak kartu seperti ini.

"Kita tidak akan menerbitkan kartu lagi, kenapa? Tambah pusing banyak kartu," kata Sandi saat berkampanye di Ciruas, Kabupaten Serang, Sabtu (30/3).

Selain menambah pusing, menurutnya, program aneka kartu itu menambah beban birokrasi. Sandi mengatakan, bersama Prabowo Subianto, ia akan memaksimalkan e-KTP untuk jadi segala pelayanan masyarakat.

"Tambah birokrasi banyak kartu, betul?" katanya, yang kemudian dibenarkan massa kampanye.

Halaman 2 dari 2
(idh/idn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads